Lihat ke Halaman Asli

Kris Fallo

Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Move On (lah), karena Dunia Tidak Akan Kiamat Hanya karena Kamu Putus Cinta

Diperbarui: 4 April 2021   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar.okezone.com/Destinasi wisats Fulan Fehan, Atambua Belu NTT

Tidak sedikit orang mengamini bahwa putus cinta adalah pukulan terberat dalam hidup. Mereka menyangkah bahwa putus cinta adalah kematian dan tak ada lagi harapan hidup.

Esensi cinta adalah kebahagiaan. Dua hati yang berbeda, memiliki kekurangan dan kelemahan masing-masing, didekatkan, saling melengkapi untuk memandang keluar (memandang kehidupan) bersama--sama dengan tujuan mennggapai kebahagiaan.

Memang kadar cinta tidak akan pernah statis, tetapi selalu dinamis. Seiring berjalannya waktu, kadar cinta mengalami pasang surut. Itu hal yang wajar dalam relasi. Justru kekuatan cinta diukur dari pasang surutnya perjalanan cinta dua insan.

Ada saat dimana kita bertahan, tetapi pada titik tertentu, kita ikhlas untuk menerima bahwa kita hanya akan berbahagia bila ia pergi. Pilihan kita adalah pilihan kebahagiaan. Yang merampas kebahagiaan harus diikhlaskan atau dilepaskan.

Orang yang kuat adalah orang yang berani untuk mengatakan cinta dan juga ikhlas untuk melepaskan. Perlu juga disadari bahwa tidak selamanya melepaskan itu bencana. Jika memang melepaskan jalan terbaik relakan dia pergi.

Dunia tidak akan kiamat hanya karena kau mengikhlaskan dia pergi. Anda perlu memberi kesempatan bagi orang lain untuk bahagia dengan pilihannya. Bukan karena kita menolak, apa lagi membenci dia, tapi karena pada akirnya kita sadar bahwa ia hanya akan bahagia bila kita melepaskan.

Pada awalnya kita bangga dengan pilihan kita. Kita memikmati pilihan itu, tetapi pada akhirnya  tidak semua setia dengan pilihannya.

Semua orang bisa mengatakan cinta, tetapi tidak semua orang setia pada cinta. Jadi jangan hanya memberi cinta tetapi berilah juga kesetiaan.

Tidak semua yang kita lepaskan berarti kita kehilangan. Melepaskan juga bukan berarti kita gagal, tetapi ada nilai yang lebih tinggi yang kita peroleh yakni keikhlasan.

Kita sadar bahwa orang yang tersedia sesungguhnya bukan milik kita. Akan menyakitkan bila kita memilih bersama, padahal dia tercipta bukan untuk kita. Mengapa dipertahankan, jika si dia hanya akan berbahagia bila dia pergi? Mengapa patah hati hanya karena memaksa berjalan bersama orang yang tersedia?

Move on, dan jangan memaksa karena masalah hati tidak bisa dipaksakan. Lagi pula dunia tidak akan kiamat hanya karena putus cinta. Mungkin itulah cara Tuhan, membiarkan dia pergi supaya yang terbaik datang padamu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline