Lihat ke Halaman Asli

5 Keunggulan Menggunakan Coolant daripada Air Biasa Pada Radiator Mobil

Diperbarui: 27 Agustus 2021   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : pexels.com

Harganya yang murah dan mudah didapatkan membuat beberapa orang lebih memilih air biasa dari pada coolant sebagai pendingin radiator mobil. Padahal, fungsi radiator sendiri untuk mendinginkan mesin melalui hembusan udara luar dari grill depan agar mesin mobil tidak overheat.

Walaupun air biasa juga bisa digunakan sebagai cairan pendingin, namun ada kelebihan yang dimiliki coolant yang tidak ada pada air mineral. Penggunaan coolant dapat membuat kendaraan bekerja lebih optimal. Lantas, apa sajakah kelebihannya?

1.Mengandung Komposisi Kimia Khusus
Cairan coolant yang telah dibuat dari air yang sudah mengalami proses deionisasi dan demineralisasi, membuat coolant super bersih. Berbeda dengan air biasa yang tidak melalui proses apapun sehingga akan tetap meninggalkan mineral dan kotoran pada radiator. 

Kandungan propylene glycol yang merupakan bahan kimia organik membuat coolant menjadi bersih dan berfungsi sebagai pengikat titik didih. Sedangkan corrosion inhibitor yang berfungs untuk mencegah atau memperlambat korosi pada logam, sehingga radiator dan luar logam mesin tidak berkarat.

2.Memiliki titik didih lebih tinggi dan titik beku lebih rendah
Kandungan propylene dapat meningkatkan tingkat didih dari coolant. Hal tersebut membuat coolant lebih sulit menguap karena penting untuk menghindari kebocoran pada sistem pendingin akibat peningkatan volume karena penguapan. Berbeda dengan air mineral biasa yang tingkat kebocorannya lebih tinggi dan akan membuat komponen radiator menjadi lebih cepat rusak

Selain itu, propylene juga membuat coolant memiliki titik beku yang lebih rendah. Meskipun hal ini tidak berpengaruh pada iklim tropis, namun sangat berguna pada wilayah dengan iklim dingin yang ekstrim.

3.Lebih Stabil atau bersifat inert

Cairan coolant yang sudah melalui proses deionisasi menjadikan coolant bebas dari kandungan kimia yang mudah bereaksi dengan komponen-komponen logam. Hal tersebut sudah pasti membuat coolant sangat aman untuk komponen sistem pendingin mesin karena sudah tidak mengandung ion-ion mineral yang aktif.

Air mineral biasa yang masih mengandung mineral dan pengotor organi tentu mudah bereaksi dengan logam. Hal tersebut berbahaya karena logam akan menipis secara perlahan.

4.Efektif Menyerap Panas
Propylene yang menjadi kandungan pada coolant menyebabkan viskositas yang lebih rendah, sehingga penyerapan panas menjadi lebih efektif. Tentu proses pendinginan mesin akan semakin optimal.

5.Tidak sebabkan kerak kalsium
Air mineral biasa yang mengandung kalsium dan tidak diolah sangat berbahaya bagi sistem logam yang terkena panas. Kalsium yang larut dalam air bersifat mengendap, sehingga nantinya akan menjadi padatan putih yang akan mengeras jika tekena panas. Itulah yang menjadikannya kerak.

Jika kerak tersebut semakin menumpuk, maka akan menghambat perpindahan panas dari mesin ke cairan pendingin. Hal tersebut akan menyebabkan mesin overheat sampai bisa meledak karena terlalu panas. Namun, coolant yang kandungan kalsiumnya sudah diminimalkan bisa mencegah penumpukkan kerak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline