Lihat ke Halaman Asli

cipto lelono

TERVERIFIKASI

Sudah Pensiun Sebagai Guru

Senior, Jadilah Sang "Primus Interpares"

Diperbarui: 4 Agustus 2021   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber:https://primusinterpares.com.ng/

Senioritas adalah takdir sosial yang akan dialami setiap manusia. Artinya semua kita pada akhirnya akan mempunyai predikat senior. Parameter senior bisa berdasar pada usia, jabatan maupun parameter lainnya yang dijadikan ukuran oleh masyarakat.

Sehingga, seseorang menjadi senior bukan melalui proses tiba-tiba. Biasanya memakan proses yang panjang. Dalam proses itulah seseorang mendapatkan nilai-nilai kehidupan baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari suatu komunitas atau organisasi/lembaga.

Dalam proses panjang tersebut seseorang juga berada dalam aktivitas saling menghargai, mengakui dan saling mengisi. Penghargaan dan mengakuan dalam proses panjang itu akhirnya mendorong seseorang memperoleh kewibawaan. Kewibawaan yang dimiliki seseorang akan terbawa sampai pada orang tersebut menuju senior.

Senioritas yang bersifat usia, biasanya ditandai dengan makin stabilnya emosi, wawasan hidup serta sikap arif yang ditampilkan dalam menghadapi masalah. Sebab mereka sudah cukup lama ditempa pengalaman hidup. Sedangkan senioritas yang bersifat jabatan/status sosial biasanya ditandai dengan keberhasilan (prestasi) seseorang ketika berada di tengah orang banyak; dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Baik itu masalah yang mudah, sedang apalagi sulit. Sebab mereka mempunyai kemampuan dalam bidang itu.

Nah, saat seseorang bisa menujukkan kinerja (prestasi) di tengah-tengah orang terhadap masalah yang dihadapi; maka orang tersebut bisa disebut sebagai sang "primus interpares" (orang yang hebat/pintar/cerdik/kreatif/berani/dll dari orang-orang lainnya). Konsep ini sudah dilakukan oleh nenek moyang kita ketika memilih pemimpin.

Siapa yang paling menang menghadapi musuh, itulah yang disebut sang "primus interpares." Jadi intinya sang "primus interpares" adalah orang yang dapat menunjukkan prestasi di tengah-tengah orang banyak.

Pada akhirnya orang yang senior secara usia dan orang yang senior karena jabatan/status sosial,  umumnya orang tersebut  mempunyai wibawa di tengah orang lain. Orang tersebut akan disegani oleh orang lain. Disegani berarti diakui keberadaanya yang dianggap mempunyai kelebihan. Baik itu prestasinya, ketulusannya, kejujurannya, keberanian menanggung resiko, tutur kata yang arif, menyejukkan, kemampuannya memberikan solusi serta kemampuannya mengakui kelebihan orang lain, dll.

Pendek kata seorang senior di manapun tempatnya dan sebagai apa posisinya, jika mengembangkan prinsip dan nilai "primus interpares" akan mempunyai wibawa. Kewibawaan senior akan membantu pemiliknya memberikan pengaruh kepada orang lain untuk melakukan sesuatu, baik melalui perintah, himbauan maupun ajakan. Bahkan bisa dijadikan sebagai anutan, idola malah-malah bisa dikultuskan

Sehingga kewibawaan tidak perlu diminta. Kewibawaan akan mengalir secara otomatis ketika seseorang mau menerapkan aspek-aspek tersebut dalam kehidupan. Senior yang dapat menunjukkan prestasi moralnya akan memperoleh wibawa dari hal tersebut.

Sedang senior yang berhasil karena kepemimpinannya, akan mempunyai wibawa sebab kecerdasannya dalam memosisikan kepemimpinannya secara tepat. Salah satu bentuk kecerdasannya adalah kemampuannya menggerakkan potensi yang beraneka ragam yang dimiliki orang-orang yang dipimpinnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline