Lihat ke Halaman Asli

Cintia Gita Pramesi

TERVERIFIKASI

Communication | Sharing Oriented | Instagram: gitaaa.c

Psikologi Trading: Jangan Pakai Emosi

Diperbarui: 12 September 2022   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi marah. (sumber: shutterstock via kompas.com) 

Tantangan: Jatuh dan Bangun

Mempelajari dunia saham bukanlah suatu hal yang mudah. Kita diproses melalui jatuh dan bangun di dalam perjalanannya. Ada yang langsung sukses dalam waktu cepat, namun ada juga yang mencapai titik kesuksesan melalui waktu yang begitu lama. 

Tetapi, jangka waktu mencapai kesuksesan di dunia saham tidak memiliki jangka waktu yang sama bagi setiap orang. Tidak ada waktu yang pasti kapan seseorang akan sukses dan tidak ada ukuran waktu yang menunjukkan bahwa seseorang itu gagal dalam proses. 

Saham bukanlah judi yang tak memiliki ilmu dan penuh spekulasi. Mindset belajar adalah hal yang sangat penting bagi kita ketika sedang berjuang untuk memahami dan mempelajari market. Setiap orang tentunya memiliki prosesnya masing-masing. 

“Hari ini saya loss cukup banyak. Haruskah saya berhenti sampai di sini?”

“Kemarin saya penuh penyesalan karena tidak dapat memperoleh profit.”

“Teman saya jauh lebih sukses perjalanannya dibandingkan saya, sepertinya saya memang gagal.”

“Mental saya down karena selalu tergocek fake bid dan guyuran.”

“Saya tidak mau melanjutkan ini.”

Ada banyak sekali tantangan, tetapi musuh terbesar dalam market adalah diri kita sendiri. Bagaimana kita dapat mengatasi pikiran pesimis, rasa bersalah dan ingin berhenti, kekecewaan, dan hilangnya kepercayaan diri? Bagaimana kita harus menghadapi tantangan yang berkaitan tentang diri sendiri?

Trading tanpa Emosi

Menganalisa saham dapat dilakukan melalui analisis teknikal, tetapi keberanian untuk mengeksekusi dan mengimplementasikan hasil analisa membutuhkan mental yang kuat, percaya diri dan yakin dengan apa yang telah kita analisa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline