Lihat ke Halaman Asli

Cici Nofia

Public Relations

9 Cara Menghadapi Kegelisahan Hidup

Diperbarui: 1 Oktober 2021   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Beragam rasa datang dan menguasai diri kita, beberapa waktu lalu perasaan bahagia dan berbunga bunga menghiasi ruang dalam hati namun tiba tiba saja semua menjadi suram dengan hadirnya kesedihan, kekecewaan dan terkadang kegelisahan. 

Masalah yang datang tidak untuk diratapi dan disesali namun harus dicari solusi nya namun bahkan jika apabila tidak ditemukan jalan keluarnya dan tetap saja buntu mungkin Tuhan tidak memberikan akhir yang bahagia namun Tuhan memberikan perjalanan untuk membuat kita bersyukur. 

Bisa jadi perjalanan dan cara kita itu lah jawaban dari Tuhan dan merupakan hasil dari akhir yang bahagia. Berikut saya coba rangkumkan beberapa kiat kiat untuk menghadapi kegelisahan, happy reading...

1. Menerima Realitas

Kita pasti pernah bahkan sering merasa tidak puas dengan kenyataan yang harus kita hadapi, musibah yang datang tak terduga dan kesulitan dalam menjalani rutinitas yang seharusnya berjalan lancar namun tiba tiba hambatan besar muncul tanpa diduga duga. 

Namun segala hal yang terjadi dalam hidup kita, adalah nyata sedangkan rencana dan mimpi dalam benak kita sifatnya semu kemungkinan untuk terwujud pun tidak absolut 100% jadi jika dipertimbangkan kembali energi yang dihabiskan untuk berangan angan tidak pasti, akan lebih bermanfaat dan besar pengaruhnya jika digunakan untuk menerima segala hal yang terjadi dalam hidup misalkan ban motor kempes di tengah terik panas matahari, lagi enak minum es tau tau nya giginya ngilu, atau bahkan di ghosting cowo. 

Dengan menerima realitas dan penerimaan diri menjadikan kita lebih legowo dan menguapkann tekanan tekanan stress dalam diri yang sering membuat gelisah.

2. Membuka mata untuk melihat sekitar

Hidup kamu di dunia ini milik kamu, namun dunia ini bukan hanya dimiliki kamu. Artinya jangan hanya berfikir kamu yang paling sengsara, semua orang menghujat kamu, kamu yang paling ternistakan dan paling paling lainnya. 

Membiasakan diri untuk membuka mata melihat lingkungan sekitar memberikan cukup suggest dalam diri bahwa kita tidak sendiri. 

Ketika kita di kamar kost sendirian makan indomie goreng sama nasi adakalanya kita melihat disekitar ada anak kecil yang membantu ibunya memulung sampah dengan gerobak yang seharian belum bisa makan nasi, ada orang yang juga sama sama sedang memasak indomie untuknya makan, ingat kamu tidak sendiri dan lingkungan sekitarmu bukan hanya milik/tentang kamu saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline