Lihat ke Halaman Asli

Sarapan di Medan dengan Mie Balap, Enaknya Tiada Tanding!

Diperbarui: 7 Agustus 2021   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi, 2021

Halo warga Medan. Udah pada sarapan belum? Pakai apa? Lontong sayur? Nasi gurih? Nah bagi kalian yang tinggal di Medan pasti sudah tak asing lagi dengan menu sarapan yang satu ini. Mie Balap.

Di sepanjang jalan Kota Medan, simpang-simpang pasar (*baca jalan) hingga jalan-jalan tikusnya, menu mie balap ini sangat mudah sekali dijumpai. Selain lontong sayur dan nasi gurih (baca https://www.kompasiana.com/churmatin/60e8e1b706310e5b0642dbb2/nasi-gurih-vs-lontong-sayur-menu-sarapan-wajib-di-medan), mie balap adalah menu andalan untuk sarapan di pagi hari.

Selain rasanya yang sangat enak, dengan harga yang terjangkau (sekitar Rp.5000,- satu porsi) dan pelayanan yang super cepat, membuat menu yang satu ini banyak digemari warga Medan. 

Sebenarnya mie balap ini tidak ada bedanya dengan mie-mie goreng lainnya. Hal yang membedakannya adalah dari proses pembuatannya. Mie balap ini dibuat dengan porsi yang cukup banyak, dan untuk sekali goreng bisa untuk beberapa porsi. Cara masak dalam partai besar dan super cepat inilah mie goreng tersebut dinamakan mie balap.

Jika pembeli datang maka penjual langsung membungkuskan mie balap yang sudah siap hidang. Berbeda dengan mie goreng yang biasa dijual dengan cara sekali pemesanan, mie baru digoreng. 

Dengan proses memasak sebelum pembeli datang tersebut, sebaiknya kita memilih tempat mie balap yang ramai pembeli karena otomatis mie nya masih dalam kondisi panas/hangat dan biasanya rasanya lebih enak. Sedang tempat yang menjual mie balap yang sepi pembeli, biasanya mie sudah lama dingin dan tentu tidak nikmat lagi menyantapnya. 

Mie balap biasanya dijual dengan berbagai jenis mie. Mie yang paling banyak diminati adalah mie hun. Sedangkan mie-mie lainnya seperti mie tiauw, ifu mie, mie kuning, mie kriting (mie instan) menjadi varian dari penjual agar pembeli bisa memilih jenis mie sesuai selera.

Setelah digoreng, mie-mie tersebut biasanya ditempatkan pada baskom-baskom besar dan ditutup dengan daun pisang/kertas minyak. Untuk penyajiannya, biasanya mie balap ini disajikan dengan bungkus kertas minyak yang dilapis dengan daun pisang. 

Bagi pembeli yang ingin bungkus, bungkusan mie balap dalam kertas minyak dan daun pisang tersebut dilipat seperti bentuk makanan nagasari. Mie balap biasanya dihidangkan dengan cara disiram dengan sambal hijau atau merah. Biasanya ditambah juga dengan telur goreng. Tentu harganya akan naik sekitar Rp.3000,-an. 

Untuk menyantap mie balap ini baik yang makan di tempat ataupun dibungkus, penjual biasanya menyiapkan sumpit kayu sekali pakai. Bisa dibilang sangat jarang para penjual mie balap ini yang menyiapkan sendok makan dan garpu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline