Lihat ke Halaman Asli

Christine Yohana Panjaitan

Mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Peran Filsafat Ilmu dalam Memantapkan Kesadaran Literasi pada Era Digital

Diperbarui: 26 Mei 2023   01:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang keberadaannya berkaitan dengan kehidupan yang dijalani oleh manusia sehari-hari. Filsafat memiliki beberapa cabang ilmu yang juga disebut sebagai pilar dalam ilmu kefilsafatan diantaranya adalah ontologi, epistemologi, aksiologi dan logika. Tujuan dari filsafat ilmu sendiri adalah untuk membahas ilmu pengetahuan dan perkembangannya dari masa ke masa. 

Ontologi adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang wujud yang ada, epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang hakikat dan ilmu pengetahuan, aksiologi adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang norma-norma terhadap suatu ilmu dan logika adalah cara untuk meneliti ketepatan penalaran dan mencegah kesesatan berpikir. Secara garis besar dapat dilihat bahwa filsafat erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan. 

Apa kaitan filsafat ilmu dalam memantapkan kesadaran literasi pada era digital sekarang ini dan bagaimana pilar-pilar berperan dalam hal tersebut. Literasi menurut UNESCO adalah kemampuan dan keterampilan dalam membaca dan menulis. Era digital kini membuat setiap orang jauh daripada kebiasaan mendatangi perpustakaan dan membaca buku. Pembentukan kebiasaan tidak dapat dilakukan dalam tempo yang singkat namun dibangun secara rutin, demikian pula hal nya dalam literasi. 

Digitalisasi seharusnya bisa menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan minat membaca. Platform media sosial kini banyak menyediakan dan menawarkan e-book yang dapat diakses. Literasi tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan dan pendidikan adalah bagian dari ilmu pengetahuan. Dalam hal ini ontologi merujuk pada kemampuan setiap orang dalam ber-literasi yakni wujud dari literasi dan wujud digitalisasi. 

Epistemologi merujuk pada pembahasan mengenai sumber, proses, syarat, fasilitas dan hakikat pengetahuan. Hal tersebut jika diimplikasikan memiliki pengertian seperti, literasi dapat bersumber dari hal manapun (buku ataupun e-book) lalu proses literasi pada digitalisasi dapat menjadi sarana untuk melakukan kegiatan literasi. Aksiologi memandang norma dalam ilmu pengetahuan, norma sendiri berbicara mengenai nilai, implikasinya dapat dilihat dengan melakukan pengujian terhadap literasi secara digitalisasi itu efektif atau tidak.

Implikasi dari logika adalah proses berpikir dan bernalar yang dilakukan untuk memperoleh suatu hasil yang logis. Digitalisasi merupakan bentuk dan bukti nyata dari adanya kemajuan teknologi, sosial dan budaya. Literasi digitalisasi adalah bagian dari revolusi teknologi informasi. Revolusi ini membantu Indonesia unjuk produk yang dimiliki untuk sampai ke pasar global. Beberapa pakar hubungan internasional menyampaikan, kemajuan seperti ini menyebabkan diplomasi oleh negara yang gagal menjadi alternative pemulihan hubungan negara yang satu dengan negara lain. 

Tidak hanya itu, hadirnya digital diplomasi  membantu Indonesia meningkatkan berbagai prioritas diplomasi. Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu filsafat dan cabang ilmu yang dimilikinya dapat memperlihatkan suatu sudut pandang kefilsafatan dan implikasi yang diterapkan terhadap literasi di era digital. Memberikan pemahaman penting akan kesadaran literasi yang kini dapat dilakukan secara digital. 

Digitalisasi yang merupakan bentuk revolusi dan teknologi informasi, aspek dan pengaruhnya tidak hanya pada diri sendiri namun juga pada cakupan yang luas, yakni bangsa Indonesia yang merujuk pada ekonomi, politik, sosial dan budaya. Kemajuan yang berujung pada keberhasilan juga didapatkan Indonesia dengan kerjasama dengan negara lain karena adanya penerapan literasi digital itu sendiri dan hal tersebut juga diperkuat oleh pakar-pakar hubungan internasional.

Untuk itu diharapkan semakin banyak orang untuk dapat ber-literasi secara digital dari semua kalangan, khususnya para mahasiswa baik yang duduk dibangku SMA, SMK dan tingkat Universitas. Khususnya para mahasiswa di Universitas Airlangga yang masih mengemban pendidikan perkuliahan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline