Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Cerita Fabel: Republik Ujian

Diperbarui: 7 Januari 2021   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari https://www.coldeja.com/

Ini sekadar cerita fabel. Cerita fabel ini sedikit banyak dipengaruhi oleh bacaan-bacaan dan juga pengalaman penulis. Bukan pengalaman menjadi binatang. Eits, manusia kan binatang berakal budi. Entahlah.

Konon di sebuah kota hiduplah sekawanan binatang. Masing-masing memainkan peran tersendiri. Mereka berbeda rupa, jelas. Mereka berlainan tingkah, bisa jadi. Mereka berbeda habitat, sabar dulu. Mereka suka belajar dan mengajar, itu pasti.

Tiada waktu bagi mereka tanpa belajar. Mengapa para binatang itu rajin belajar? Bisa jadi terpengaruh slogan, belajar tak mengenal usia. Belajar itu seumur hidup.

"Pagi yang indah, berbunga selepas dibuai malam, malam yang mendekap cintaku dan cintanya, satu...." Kancil mantap memasuki kelas. Langkahnya pasti.

"Menyingsinglah sang fajar cerah, mengiringi kakiku,menyinari kuntum-kuntum hatiku," ia maju beberapa langkah mendekati pot bunga. Mengangkat penuh penghayatan, "mekar laksana kembang surya di depan kelasku, amboi...."

"Weeeeeee...ujiannnnn tauuuuuuu......", seru tikus, kancil, dan kawanan lainnya. Serempak, meski tanpa komando.

"Apa? Ujian? Hari ini?"

"Capek deee.....

Tak lama kemudian terdengar bunyi lonceng. Masing-masing sigap ke tempat duduk. Lantas khusus mempersiapkan diri.

"Teman, kira-kira bahan apa saja ya yang akan diuji hari ini?," kuda memecah kesunyian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline