Lihat ke Halaman Asli

Hasilkan Kakao Berkualitas, Tim ITP UMM Bersama Mahasiswa PPM Mitra Dosen Dampingi Petani Sumawe

Diperbarui: 16 September 2023   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Sebagai negara dengan jumlah produksi kakao yang tinggi, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadikan kakao sebagai komoditas ekspor nasional. Namun kenyataannya, kakao Indonesia masih belum menjadi primadona di mata para petani.

Melihat peluang besar tersebut, Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama dengan Mahasiswa PMM Mitra Dosen Kelompok 186 adakan program pengabdian kepada para petani kakao. Tim UMM juga menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di desa Ringin Kembar Kecamatan Sumbermanjing Wetan pada Agustus-Desember 2022 lalu.

Adapun pengabdian ini dilaksanakan melalui hibah blockgrant Fakultas Pertanian-Peternakan UMM pada tahun 2022.

Ketua Prodi Teknologi Pangan Hanif Alamudin Manshur, S.Gz., M.Si menjelaskan bahwa pengabdian ini berfokus untuk memberi penyuluhan kepada para petani. Secara garis besar, penyuluhan ini membahas tentang proses fermentasi biji kakao yang dipecah dalam empat tahap fermentasi.

Tahapan-tahapan tersebut meliputi tahapan mekanisasi, tahapan reaksi, pembentukan senyawa aktif, dan titik kritis halal.

Dok. pribadi

“Proses fermentasi memiliki peran penting dalam industri kakao. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan cita rasa dari biji kakao. Sehingga setelah selesai diolah, cokelat yang dihasilkan memiliki cita rasa yang kaya dan khas. Meskipun proses ini penting, masih banyak para petani kakao di Indonesia yang belum mengetahuinya. Oleh karena itu, pada penyuluhan kali ini kami berfokus pada tahapan fermentasi kakao,” ungkap dosen dengan keahlian Pangan Gizi tersebut.

Lebih lanjut, Hanif, sapaannya, menilai bahwa pengabdian tersebut memberikan hasil yang baik. Terlihat dari antusiasme para petani untuk saling berbagi pengalaman. Diikuti dengan diskusi terkait topik-topik penting dalma proses pertanian.

Selain itu, pada kesempatan yang sama, Prodi Teknologi Pagan FPP juga melangsungkan penandatangan kerjasama dengan Gapoktan kakao Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Baik itu berbentuk Memorandum of Agreement (MoA) maupun Memorandum of Understanding (MoU).

“Kerjasama ini diharapkan bisa menciptakan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) di Jember. Hal ini dirasa akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli dan juga riset aplikasi praktis,” kata Hanif.

Dok. pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline