Lihat ke Halaman Asli

Bupati Sigi Harapkan OPD Agar Lebih Disiplin

Diperbarui: 19 Juli 2017   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

" saya melihat masih banyak yang belum sesuai harapan saya,"

SIGI- Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta mendorong seluruh aparatur pemerintahan, termasuk para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih disiplin.

"Salah satu penekanan saya adalah bagaimana reformasi birokrasi bisa optimal dilaksanakan oleh seluruh unsur di pemerintahan, terutama para pimpinan OPD. Saya akui selama setahun belakangan ini memang ada perbaikan soal kedisiplinan, tapi belum sesuai harapan saya. saya mengajak seluruh aparatur untuk lebih meningkatkan kedisiplinan," jelas Bupati Irwan belum lama ini

Menurutnya, penegakan disiplin menjadi langkah penting dalam penguatan birokrasi, karena inilah yang menarik gerbong pembangunan daerah. Hal itu ia tekankan kepada pimpinan-pimpinan OPD yang harus lebih disiplin bukan hanya soal waktu kerja, melainkan juga terkait perencanaan, disiplin anggaran maupun disiplin pengawasan

"Soal disiplin anggaran apalagi pengawasan pimpinan OPD, saya melihat masih banyak yang belum sesuai harapan saya. Inilah yang harus diperbaiki. Pimpinan OPD juga harus strong. Saya juga akui memang pada Sistem Akuntalibitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) terkait perencanaan, Pemkab Sigi meraih peringkat pertama se Sulteng dan ketiga se Indonesia. Artinya memang ada perubahan positif, tapi tidak dipungkiri masih banyak juga kekurangan yang harus diperbaiki," sambungnya.

Ia menilai belum maksimalnya disiplin pimpinan OPD antara lain terkait persoalan tender yang molor di berbagai dinas dan instansi di jajarannya, dimana hal tersebut jelas menghambat laju pembangunan.

"Hampir setiap rapat saya meminta agar tender dipercepat, tapi nyatanya masih juga ada yang lambat. Ini semua harus dibenahi di usia Kabupaten Sigi yang semakin bertambah. Belum lagi soal penyelesaian aset yang wajib digenjot. Memang tidak mudah, tapi semua bisa asalkan mau dilakukan. Apalagi saya menargetkan tahun depan harus bisa WTP, sementara masalah aset yang tidak kunjung tuntas menjadi penghambatnya," tandas bupati.

Belum lagi soal kinerja Inspektorat yang tak luput dari sorotan Bupati Irwan, pasalnya hampir setiap melakukan pengawasan di desa-desa, inspektorat tidak menemukan adanya temuan. Namun faktanya masih banyak aduan masyarakat terkait 'kenakalan' oknum aparat desa.

"Belum lama ini ada kepala desa yang memalsukan tanda tangan camat. Inspektorat tidak menemukannya, tapi ternyata terbukti dan sekarang diproses hukum. Ini memalukan dan tidak bisa ditolerir. Tidak ada kompromi soal ini. Ini jadi contoh tidak baik dan tidak layak ditiru, apalagi soal attitude," tegasnya.

Belum lagi lanjutnya, Bupati Irwan beberapa hari kemarin menandatangani pemberhentian empat aparatur pemerintahan yang tidak disiplin dan melakukan pelanggaran berat. "Sebenarnya saya persuasif, tapi yang bersangkutan masih tidak sadar. Jadi ya mereka harus tanggung hasil perbuatan mereka sendiri," singkatnya.

Ia juga berharap program inovasi Pemkab, yaitu Sigi Masagena, Sigi Religi, Sigi Hijau dan Reforma Agraria dapat berjalan maksimal dengan adanya pula bantuan masyarakat. Ia juga berpesan masyarakat perlu menghilangkan isu-isu tidak benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline