Lihat ke Halaman Asli

Cecep Akbar Barokah

Universitas Siber Asia NIM: 20201072123

Mengintip Proses Supply Chain pada Kelompok Usaha Budidaya Ikan Lele "ASR Mandiri" Desa Gunungsari

Diperbarui: 7 November 2021   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Supply Chain pada kelompok Usaha budidaya ikan lele "ASR" mandiri adalah Sebuah sistem rangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan dan pengendalian yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa dari suatu pemasok kepada pelanggan. Dengan tujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang pailng efisien, termasuk kapasitas distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia.

Kelompok Budidaya ikan lele "ASR" Mandiri " adalah sebuah kumpulan wirausaha dan petani yang mengadakan kegiatan usahanya dibidang pembudidayaan ikan lele. Sedangkan "ASR "Mandiri itu sendiri adalah nama kelompok budidaya tersebut. 

Ustadz Hafidz Mubarok, Salah seorang ketua pendiri sekaligus pelaku usaha budidaya ikan lele "ASR" Mandiri menyatakan bahwa Proses Supply Chain atau kegiatan rantai pasok yang dilakukan pada kelompok "ASR" Mandiri melibatkan empat pelaku yaitu Petani - Pedagang Pengepul -- Pedagang Pasar Tradisional -- Pedagang Olahan Ikan - Konsumen.

Apabila dijabarkan secara rinci maka Proses dan jaringan rantai pasok pada Kelompok usaha budidaya ikan lele "ASR" Mandiri adalah sebagai berikut: 

Petani 

Sebagian besar petani lele melakukan penjualan ikan lele kepada pedagang pengumpul selain langsung menjual kepada konsumen. Pada lokasi budidaya, petani melakukan penyortiran ikan lele untuk pemanenan. Semua ikan lele yang siap panen secara fisik langsung dibeli oleh pedagang pengumpul dengan harga  Rp  20.000 per kilogram. Sedangkan yang dijual langsung ke konsumen bisa mencapai Rp 25000 per kilogramnya. 

 Pedagang Pengumpul

Sistem penjualan yang dilakukan oleh Pedagang Pengepul adalah dengan membeli langsung dari petani ikan lele. 

Menurut Ustadz Hafidz Mubarok menyatakan bahwa para pedagang Pengepul ini memperoleh marjin Sebesar Rp 2.000 per kilogram Dengan harga jual rata-rata Rp 22.000 Per kilogram.

 Pedagang Pasar Tradisional

Konsumen yang Membeli ikan dari pedagang pasar Adalah pedagang pecel lele, warung Tegal, warung padang dan ibu rumah Tangga. Ikan lele dijual secara hidup Dan tidak memerlukan wadah luas Dan air mengalir. Pedagang Mendapatkan ikan lele yang dikirim Langsung oleh pedagang pengumpul. Pedagang menjual kembali ikan lele Dengan harga rata-rata sebesar Rp 25000 per kilogram. Marjin yang Diperoleh pedagang pasar adalah Rp 3000 per kilogram.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline