Lihat ke Halaman Asli

Tragedi Seorang Robin Williams

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1407896826767266470

Berita kematian aktor Amerika Serikat Robin Williams dua hari lalu hingga hari ini masih banyak menghiasi berbagai media. Pasalnya kematian aktor sekaligus komedian kawakan ini begitu mengejutkan dan tragis. Ia ditemukan tewas bunuh diri di kediamannya Senin siang (11/8). Hasil penyelidikan awal kepolisian menyatakan ia menggantung diri memakai sabuk. Ia diduga menderita depresi.

Bagi saya pribadi yang menjadi penggemar Robin Williams sejak lama, rasanya seperti kehilangan seorang aktor idola. Sungguh mengherankan, bagaimana mungkin seorang Robin yang multitalenta ini memilih akhir hidup dengan cara tak wajar. Tragis dan memilukan. Dalam beberapa filmya yang sempat saya tonton, rasanya sosok Robin Williams yang senantiasa memikat, jauh dari gambaran seorang penderita depresi.

Akting Robin yang sangat lentur dan kuat perwatakan, wajah yang penuh senyum sering membuat saya terkesan. Satu filmnya yang masih saya ingat adalah Mrs. Doubtfire , di mana ia tampil sebagai seorang ayah yang menyamar jadi perempuan pengasuh agar bisa mengasuh dan tetap dekat dengan anaknya.  Aktingnya sangat menyentuh. Ia merepresentasikan dirinya sebagai  tokoh yang penuh kehangatan. Bagi saya, ia merupakan sosok pria matang yang mantap menapaki kehidupannya.

Gambaran kehidupan artis yang seringkali identik dengan popularitas, gemerlap, dan serba menyenangkan ternyata kadang menyimpan relung-relung gelap yang tak diketahui banyak orang. Orang baru terbuka matanya ketika artis bersangkutan mengalami peristiwa yang bertolak belakang dengan gambaran kehidupannya.

Kematian tragis seorang Robin Williams seolah menyentak kesadaran saya. Hidup memang menyimpan banyak misteri. Popularitas, kekayaan, kepandaian, nama besar tak menjamin kebahagiaan. Bersyukurlah, orang yang mampu menemukan kebahagiaan dari kekurangan yang dimilikinya. Kebahagiaan tidak perlu dicari jauh-jauh. Kebahagiaan datang dari hati yang senantiasa terbuka dan mampu menyikapi persoalan hidup.****

Tasikmalaya, 13 Agustus 2014

catatan : sumber ilustrasi dari Wikipedia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline