Lihat ke Halaman Asli

Catur Nurrochman Oktavian

guru mata pelajaran IPS di Salah satu SMP Negeri. suka menulis, dan sudah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan IPS

Membaca Itu (Tidak) Penting

Diperbarui: 27 Juli 2018   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan membaca berarti kita telah membuka jendela dunia. Itu tagline yang terlalu sering didengungkan. Membaca penting bagi sebagian besar orang. Tetapi tidak bagi sebagian yang lain. Namun umumnya di awal perkembangan anak, membaca dalam arti mengenal aksara dianggap penting. Saking pentingnya, orang tua begitu resah bila buah hatinya -- meski masih usia dini---belum bisa baca bahkan bernafsu untuk memasukkan anak usia dini---- yang harusnya masih masa bermain----ke bimbingan les baca tulis atau ke tempat pendidikan anak usia dini. 

Sepertinya mereka tidak sabar menunggu anak-anak mereka siap secara psikologis untuk membaca. Padahal anak usia 4-5 tahun secara psikologis masih belum waktunya untuk membaca dengan sistem drill. Boleh mengenalkan membaca kepada anak usia dini melalui cara bermain yang menyenangkan. Namun mengapa setelah anak mengenal aksara justru para orangtua enggan menumbuhkan budaya baca lebih lanjut.

Kapan terakhir kali Anda membaca buku, majalah, koran atau bahan bacaan lainnya? Jika menjawab sudah lama sekali maka Anda termasuk orang yang memiliki kebiasaan membaca tidak teratur. Anda dan sebagian besar orang yang memiliki kebiasaan membaca tidak teratur berarti telah kehilangan manfaat yang besar dari membaca. 

Banyak kegunaan membaca yang tidak disadari oleh semua orang. Kebiasaan membaca yang tidak teratur itu akan hilang setelah membaca manfaat membaca yang tertulis dalam artikel ini selanjutnya. Sila teruskan membaca ya?

Setidaknya secara umum menurut pendapat penulis ada 5 manfaat membaca yang tidak banyak disadari orang yaitu:

1. Menambah konsentrasi dan daya ingat.

Semakin bertambah usia tentu kemampuan dan ketajaman fungsi otak akan semakin menurun. Setidaknya dengan membaca secara rutin, otak akan terstimulasi terus menerus sehingga memperlambat penurunan fungsinya. 

Penelitian para ahli telah menunjukkan bahwa stimulasi otak terus menerus dapat memperlambat perkembangan (atau bahkan mungkin mencegah) kepikunan karena menjaga otak Anda tetap aktif dan mencegahnya dari kehilangan kemampuannya. Sama halnya dengan menjaga otot-otot di badan dengan latihan beban secara rutin maka otak perlu dilatih pula dengan stimulan diantaranya dengan rutin membaca.

Bukankah ketika Anda membaca sebuah buku fiksi misalnya novel maka Anda harus mengingat berbagai macam karakter tokoh, latar belakang, tempat, konflik, setting cerita, waktu, serta berbagai alur yang merangkai setiap cerita?  Semua itu akan membantu daya ingat otak dan mengembangkan imajinasi dan mengolah rasa di hati. Melalui membaca pikiran kita akan dibawa mengelana ke tempat-tempat tanpa sekat dan terlibat secara emosi dalam suasana sebuah cerita.

2. Menambah perbendaharaan kosakata.

Semakin sering Anda membaca maka perbendaharaan kata Anda akan bertambah. Banyaknya perbendaharaan kata Ini akan sangat membantu sekali ketika Anda menulis. Membaca memperkaya pengetahuan seorang penulis karena melalui membaca seseorang dapat mempelajari gaya tulisan dari si penulis dan struktur penulisannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline