Lihat ke Halaman Asli

Memoles Tempat Tongkrongan Menjadi Tempat Kursus Bahasa Inggris di Jogja

Diperbarui: 20 Juli 2018   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jogja merupakan salah satu kota di Indonesia yang dikenal sebagai kota pendidikan. Hal ini terbukti dengan banyaknya lembaga pendidikan di Jogja yang tumbuh subur. Tidak hanya itu beberapa lembaga dan instansi yang berhubungan dengan pendidikan juga tumbuh subur di kota ini. Salah satunya adalah lembaga kursus bahasa asing seperti kursus bahasa Inggris Jogja.

Lembaga kursus bahasa Inggris Jogja tumbuh dengan subur seperti jamur di musim hujan. Jangan heran apabila Anda berkunjung ke kota ini, tidak hanya kampus-kampus yang bertengger gagah yang bisa Anda temukan hampir di semua sudut kota. Namun lembaga kursus bahasa Inggris juga bisa dengan mudah Anda temukan. Bahkan terdapat beberapa lembaga kursus bahasa Inggris di Jogja yang menggunakan konsep belajarnya di cafe.

Lembaga kursus bahasa Inggris dengan konsep cafe ini adalah lembaga kursus bahasa Inggris English Cafe Jogja. Beberapa pihak meriview lembaga kursus ini merupakan lembaga kursus bahasa Inggris dengan konsep cafe pertama di Indonesia. Bahkan ada yang mereview sebagai salah satu lembaga kursus bahasa Inggris terbaik di Indonesia. Kreativitas untuk melahirkan lembaga kursus bahasa Inggris dengan konsep cafe pertama di Indonesia ini dimotori oleh Moh Hamli, salah satu mahasiswa di Universitas UIN Sunan Kalijaga.

Moh Hamli merintis lembaga kursus bahasa English Cafe Jogja semenjak dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa. Tepat setelah dirinya menyelesaikan program pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Pergaulannya dengan para pelajar manca negara menjadi salah satu faktor yang menginspirasi dirinya untuk menjadikan tempat tongkrongan di Jogja memiliki nuansa akademik. Terlebih Jogja memang dikenal sebagai kota pendidikan, kota pelajar.

Di kota ini semua pelajar dan mahasiswa hampir dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul untuk mengenyam pendidikan. Moh Hamli merasa turut prihatin ketika para pelajar dan mahasiswa tersebut memiliki kebiasan nongkrong di cafe hanya sebatas untuk menghabiskan waktu luang secara percuma. Sebagai anak muda ia merasa bahwa nongkrong bukan suatu budaya yang salah, atau negatif. Nongkrong merupakan salah satu kebutuhan untuk merefres pikiran setelah seharian bersekolah, ke kampus maupun bekerja.

Kendati demikian menurut dirinya, alangkah lebih baiknya apabila budaya nongkrong tersebut kemudian diselipkan nuansa akademik, atau hal-hal yang lebih berguna dari sekedar bercanda ria dan menebar menebar tawa. Di sisi lain, tempat tongkrongan di kota ini juga tumbuh dengan subur, dari mulai tempat tongkrongan di pinggir jalan, hingga ke cafe dari yang kelas ekonomis hingga ke kelas yang cukup ekslusif.

Dua fenomena semacam itu alangkah lebih baik apabila kemudian dipadukan dengan hal-hal yang jauh lebih bermanfaat. Dari sini kemudian ia mulai merintis sebuah lembaga kursus bahasa Inggris dengan konsep cafe pertama di Indonesia. Di mana ia mencoba untuk memoles budaya nongkrong ke arah yang lebih positif.

Padamulanya target calon member yang ia bidik adalah dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Sebab itu ia pun mencoba untuk menghadirkan lembaga kursus bahasa Inggris dengan biaya murah, dan nuansa baru. Hanya saja seiring dengan perjalanan waktu rupanya animo masyarakat Jogja cukup tinggi terhadap English Cafe. Dari sini kemudia English Cafe Jogja juga membuka peluang untuk masyarakat umum agar bisa join kursus di English Cafe.

Saat ini lembaga kursus bahasa Inggris English Cafe sudah memiliki 100 cabang di 20 kota besar Indonesia. Tidak kurang dari 500 member yang join di English Cafe dalam setiap tahunnya. Kreatifitas Moh Hamli dan niat tulusnya untuk memoles budaya nongkrong ke arah yang lebih positif terbayar dengan lunas. Menyaksikan perkembangan lembaga kursus yang didirikannya dapat diterima dengan cukup positif tidak hanya oleh masyarakat Jogja, namun juga oleh masyarakat Indonesia secara umum.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline