Lihat ke Halaman Asli

Ketua TKN Jokowi Instruksikan Serangan Balik, Begini Alasannya

Diperbarui: 13 Desember 2018   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Kompas.com)

Sosok Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin memang jarang tampil ke permukaan publik memberikan pernyataan terkait berita politik. Namun hal tersebut bukan berarti Erick tidak memperhatikan situasi politik di Indonesia, terlebih lagi yang berhubungan dengan pemilihan presiden di tahun 2019.

Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Erick Thohir sudah meningkatkan status timses yang yang dipimpinnya. Semula dalam posisi bertahan menepis serangan yang di keluarkan kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, kini dirinya sudah menjelaskan akan mulai melakukan serangan kepada kubu Prabowo.

Erick menyebutkan, selama ini pihaknya sering mendapat serangan tentang isu-isu miring yang dilakukan oleh kubu Prabowo, terakhir adalah tentang laporan kepada Bawaslu. Erick menilai bahwa hal tersebut merupakan laporan yang disalah-salahin dan tidak memiliki kebenaran.


"Mending yang dilaporkan benar, yang dilaporin kebanyakan yang disalah-salahin," kata Erick saat berada di Jakarta Pusat dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Direktorat Hukum dan Advokasi (12/12/2018).


Menyikapi perkembangan tersebut, Erick sudah meminta seluruh elemen yang tergabung dalam TKN supaya makin solid selama memasuki masa kampanye beberapa bulan ke depan. Dalam pernyataan yang disampaikan Ketua TKN kepada elemen TKN, juga telah mengeluarkan instruksi untuk melakukan serangan menghadapi Prabowo - Sandi.

Erick menjelaskan, dari hasil yang terangkum timses menyebutkan, isu kampanye hitam yang masih terus terjadi seperti kampanye PKI masih ada. Oleh karena itu, mau tak mau harus mulai melakukan gerakan offensif.

Penutup

Sikap defensif / bertahan  yang semula menjadi arahan Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Erick Thohir kepada timses untuk melindungi dari suatu serangan, memang lebih cenderung banyak bersifat menjaga dan membentengi diri. Namun perlu banyak kesabaran dan membutuhkan banyak waktu untuk melakukan klarifikasi tentang kebenarannya.

Berdasarkan penyataan Erick yang menilai tentang serangan yang sering terjadi karena isu-isu yang di luar substansi terkait pemilihan presiden, seperti isu PKI. Akhirnya membuat Ketua Tim mulai memberikan instruksi kepada elemen untuk melakukan pergerakan offensif berbentuk menyerang menghadapi kubu Prabowo. 

Jelas, kubu Jokowi tidak bisa hanya mengandalkan klarifikasi semata menjelaskan kabar dan isu-isu yang tidak memiliki subtansi dengan pemilihan presiden kepada masyarakat secara berulang-ulang. Kabar pemberitaan isu PKI yang masih ada, juga telah disikapi dengan Rapat Koordinasi Nasional Direktorat Hukum dan Advokasi, baru-baru ini.

Apapun strategi yang kini mulai dijalankan masing-masing timses sesuai arahan Ketua masing-masing. Sebagai masyarakat Indonesia, memang perlu menyikapi kabar dan isu yang sering tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan tidak bertanggung jawab. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline