Lihat ke Halaman Asli

Sajak Bola Peyang Pak Menteri

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh pak menteri
Ini bola bala bala
Ini bala bola, bola bala
Bola yang dibolak balik; bola yang dijungkir balikkan, bala bala, bola bola

Oh pak menteri
Disana-sini ada bola menggelinding dilapangan rumput berduri
Duri yang sampeyan pasang di gawang-gawang
Gawang yang kemasukan air sabun cap pembekuan

Oi, oi, pak menteri
Berapa nomor sepatumu?
Jika tak punya akan kubelikan sepatu plastik
Tak lupa pula kubelikan bola plastik

Ooohhhh pak menteri
Sembari menikmati beras plastik
Mari kita main bola plastik
Agar kepala kita tidak peyang sebagaimana bola plastik yang mudah peyang

Marilah kemari hei pak menteri
Kita bermain bola dimeja makan klab-klab tanpa piring tanpa nasi
Piring yang sampeyan pecahkan dengan hati yang buta
Buta karena urusan sesendok nasi politik

Oh pak menteri
Balabola dan malabola telah tercipta ditanganmu
Apakah tangan tuhan ikut bekerja ditanganmu?
Ora mungkin! Ora mungkin!

Ah, pak menteri
Tangan tuhan hanya ada di golnya Maradona
Tapi tangan sampeyan telah membuat bolaku jadi peyang
Sepeyang ampyang yang tersaji di sarapan pagi pesepak bola

: (di hari lahir pancasila mari mengheningkan cipta sejenak untuk Indonesia tanpa PSSI, tanpa bola)

CAPing ITem, 01 Juni 2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline