Pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan siklus depresif. Kekayaan akan terus meningkat di daerah yang berpendapatan tinggi, begitu pula sebaliknya. Myrdal mengemukakan bahwa backwash effect dan spread effect merupakan dua efek yang menimbulkan dampak terhadap pembangunan di Indonesia khususnya pembangunan ekonomi.
Dampak balik (backwash effect) merupakan efek yang bersifat merugikan pada pembangunan negara seperti kepadatan penduduk, ketersediaan modal, dan konsentrasi kegiatan ekonomi. Semuanya dihasilkan dari pembangunan. Contohnya adalah pembangunan yang terjadi di wilayah JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Wiayah JABODETABEK ini menjadi pusat perumbuhan ekonomi di Jawa Barat seperti pusat perdagangan, pusat industri, pusat pemerintahan, dan pusat-pusat lainnya. Akibatnya terjadi fenomena-fenomena sebagai berikut.
1) Terjadinya pergerakan pekerja/modal semberdaya di wilayah pinggiran ke wilayah JABODETABEK
2) Permukiman penduduk yang semakin pesat di wilayah JABODETABEK
3) Wilayah JABODETABEK semakin berkembang pesat, sedangkan wilayah lainnya akan lambat berkembang.
Dampak sebar (spread effect) merupakan efek yang bersifat menguntungkan pada pembangunan negara seperti ketersediaan fasilitas umum, infrastruktur, pusat bisnis, dan pendidikan. Myrdal berpendapat bahwa penyebab disparitas regional adalah lemahnya dampak sebar dan kuatnya dampak balik. Pembangunan yang terjadi di wilayah Jakarta akan berdampak positif terhadap wilayah di sekitar Jakarta seperti wilayah BODETABEK (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Pertumbuhan Kota Jakarta yang bertambah pesat menyebabkan daya tampung Kota Jakarta menurun sehhingga perkembangan wilayah di Kota Jakarta akan berkembang ke wilayah-wilayah tetangga Kota Jakarta seperti Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, dan Kota Bekasi. Salah satu faktor yang memengaruhi spread effect ini adalah aksebilitas antar wilayah.
Camelia Juniar Nimas mahasiswa Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat.