Lihat ke Halaman Asli

Pangeran Arzan

Diperbarui: 27 November 2015   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Suatu sore yang cerah beberapa gadis Desa Bunaya berkumpul di taman tengah kota. Mereka menggelar tikar dan makan minum sambil menikmati matahari tenggelam.

“Teman-teman, ceritakan kalian ingin menikah dengan siapa suatu hari nanti?”

“Tentu saja aku ingin menikah dengan kekasihku, Dodo penjual kuda” sahut Alya.

“Hmmm…kalau aku mengikuti kata orang tua saja yang mau menjodohkan aku dengan Wak Akong, pengusaha batik desa sebelah” jawab Emily riang.

“Aku ingin menikah dengan pemuda paling tampan di desa kita” celetuk Wima si gadis manis berambut pirang.

“Apa??? Sungguh beruntung jika kau bisa memikat hati Bonny, Wima!” seru Emily.

“Bagaimana denganmu, Mecca?”

Mecca tampak bingung menjawab pertanyaan temannya.   

“Tentu saja Mecca bingung karena dia tidak mempunyai pacar” sahut Wima melirik kearah Mecca.

“Hmmmm…..aku ingin…..menikah dengan Pangeran Arzan”

Semua menertawakan Mecca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline