Lihat ke Halaman Asli

Bayu Nalury

Undergradute Student Of Telkom University

Monotasking: Hati Puas Hasil Lebih Maksimal

Diperbarui: 31 Januari 2024   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kondisi multitasking sangat tidak jarang membuat segelintir orang mengalami stress. Faktanya banyak yang harus mengerjakan sesuatu tapi waktu yang dimiliki sangat terbatas, akhirnya seseorang yang menganut multitasking harus mengerjakan berbagai kegiatan dalam satu waktu. Perhatian terpecah-pecah sehingga sulit untuk fokus. Dengan mengerjakan sesuatu terburu-buru akan menghasilkan hasil yang tidak maksimal. Oleh karena itu agar tetap tenang, fokus seseorang harus memiliki prinsip " kerjakan satu persatu".

Istilah monotasking merujuk pada suatu tindakan yang melakukan satu aktivitas dalam satu waktu. Tujuan monotasking untuk menghasilkan kinerja yang efektif. Monotasking banyak manfaatnya : ketika kita membiasakan diri untuk mengerjakan satu kegiatan dengan perhatian penuh, kita memperkuat kemampuan konsentrasi. Asking juga berguna untuk memperkuat disiplin diri sehingga tahan terhadap distraksi. Tidak dapat dipungkiri faktanya ponsel jadi sumber distraksi, contohnya distraksi notifikasi, feed media sosial, komen, dan gosip di grup chat. Hal tersebut membuat seseorang penasaran seseorang berlomba untuk mendapatkan perhatian penuh ke media sosial.

Ketika konsentrasi mulai terganggu, seseorang butuh 15 menit untuk mengembalikan kefokusan pada suatu kegiatan yang sudah terdistraksi. Dengan monotasking semua orang dapat menghemat waktu, karena sepenuhnya akan terfokus pada satu kegiatan yang dikerjakan.

Hati puas hasil lebih maksimal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline