Lihat ke Halaman Asli

Buyung Nurman

Penulis Lepas

Urgensinya Menjaga Kelestarian Air Nipis Sebagai Sumber Air Bagi Kehidupan

Diperbarui: 17 April 2024   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Foto satu titik Air Nipis. Sumber: Foto Eko Inil Suka Maju Kec. Air Nipis Bengkulu Selatan. 

Urgensinya Menjaga Kelestarian  Air Nipis Sebagai  Sumber Air Bagi Kehidupan

Air merupakan kebutuhan pokok dan sumber kelangsungan hidup bagi semua makhluk hidup yang terdapat dimuka bumi ini, terutama manusia.

Oleh karena itu keberadaan dan kelestarian sumber mata air mutlak dipelihara demi kepentingan generasi hari ini dan generasi mendatang beserta makhluk hidup lainnya.

Salah satu sumber mata air yang urgen dan banyak memberikan kontribusi bagi kehidupan yaitu air nipis, yang terdapat di Kecamatan Air Nipis Bengkulu Selatan.

Sejak dari dahulu kala air nipis, yang hulu sungainya  berada jauh dibagian hulu Kecamatan Air Nipis telah memberikan manfaat nyata terhadap penduduk yang pemukimannya dekat dengan air nipis.

Tidak hanya sebatas digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti minum, mandi, mencuci, dan lain-lain, namun lebih besar dari itu, air nipis dimanfaatkan sebagai irigasi untuk mengairi ribuan hektare  areal persawahan.

Bila dahulu, sebelum dibangun bendungan irigasi, maka masyarakat  memanfaatkan air nipis dengan cara membangun papakan (bendung teknologi petani) dan saluran untuk dialirkan ke areal persawahan.

Disamping itu juga  pada saluran yang airnya relatif tinggi dan arusnya deras dibangun kincir air atau pabrik sebagai sarana  penggilingan padi untuk dijadikan beras atau tepung beras.

Hari ini, seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan  teknologi, di beberapa titik  bentangan air nipis telah dibangun bendung irigasi yang permanen untuk mengairi areal persawahan.

Namun meskipun sudah dibangun bendung irigasi, masih saja kerap terjadi kekurangan air pada areal persawahan pada titik-titik  tertentu yang penyebabnya diduga karena banyaknya bangunan kolam-kolam ikan yang notabene sumber airnya juga disedot dari saluran sekunder bendung air nipis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline