Lihat ke Halaman Asli

Mukhammad Thoriq Aziz

Media Enthusiast

Direndahkan Karena Siswa SMK Pertanian

Diperbarui: 22 Mei 2021   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkenalkan nama saya Thoriq, sekarang saya bersekolah di SMK dengan jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura.

Jurusan ini, jurusan yang saya pilih sendiri, tidak ada intervensi dari  keluarga ataupun teman yang memaksa saya untuk masuk jurusan ini. alasan saya yang cukup kuat dalam ikut jurusan ini adalah kayak terdapat suatu panggilan yang mendorong saya ikut dalam jurusan ini. yahh terkesan gimana gitu ya. tapi setelah berfleksi  panjang saya memang dari dulu suka melihat sawah dan petani yang menggarap sawah, pernah  berangan angan untuk bisa membatu meningkatkan kesejahteraaan petani.

Banyak yang mempertanyakan kenapa saya masuk jurusan ini, tak sedikit juga  yang menentangnya, karena menurutnya, sawah makin lama makin berkurang, digantikan pabrik sehingga menganggap prospeknya kurang menjanjikan. beruntung ada yang mendukung saya menjadi petani karena pengalaman nya di bidang pertanian yang dianggap prospeknya sangat bagus

Saya pun tidak bisa membela diri bila ada yang menentang, saya hanya  bisa diam dan tersenyum mendengar hal itu. 

Tahun pertama dalam kelas adalah waktu meletakan cara berpikir siswa untuk bisa mengikuti pelajaran dengan bagi selama SMK. termasuk mengajarkan nilai nilai yang penting untuk dipelajari yaitu tidak peduli dengan kata buruk dari seseorang tentang jurusan yang ditempuh 

Saya ingat pertemuan pertama di kelas, ada beberapa guru baik yang produktif maupun yang normatif menjelaskan betapa kerennya menjadi siswa pertanian dengan bercerita tentang alumninya, pengalaman pribadinya, prosepek kedepannya,  cerita pengalaman  orang lain yang diceritakan pada guru tersebut, dan ada juga yang membandingkan dengan jurusan lainnya. 

Menurutku guru guru melakukan itu agar tidak minder karena jurusan pertanian yang sering dipandang sebelah mata.  karena prakteknya ke lahan langsung, setelah praktek tak jarang kotor banget baju dan selalu capek.

Saya pernah sih diejek temen, ketika saya memakai caping, membawa ember dan gembor ke lahan, terdapat seorang laki laki yang namanya saya tidak ketahui berkata kira kira seperti ini " yah masa depan mu kayak gitu ya nanti" entah lah ketika aku mendengarnya untuk pertama kali gak kerasa apa apa tapi makin lama kok sakit ya.

Tapi saya yang sekarang tidak diejek lagi sih, setidaknya yang saya ketahui seperti itu. malah saya gak minder memotret diri memotong rumput  untuk sanitasi lahan di upload di instagram 

Karena saya percaya apapun yang saya kerjakan yang berkaitan dengan jurusan saya merupakan privilige yang berharga karena tidak semua orang pernah merasakan mencangkul di lahan, tidak semua orang pernah merasakan memupuk di pagi hari menggunakan caping, tidak semua orang pernah merasakan menghidupkan traktor dan menjalankannya. jadi saya bersyukur bisa dapat melakukannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline