Lihat ke Halaman Asli

Eko Nurhuda

TERVERIFIKASI

Pekerja Serabutan

Baik-Buruk Boikot Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023

Diperbarui: 29 Agustus 2022   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trofi Piala Dunia U-20. (Foto: ANTARA via kompas.com) 

TEPAT pada peringatan 77 Tahun Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2022, FIFA merilis logo Piala Dunia U20 2023. Seolah menjadi pesan dari badan sepak bola dunia bahwa sepak bola Indonesia juga harus pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat selepas pandemi.

Piala Dunia U20 akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023. Kejuaraan dunia usia muda ini diikuti 24 negara, minus juara bertahan Ukraina yang gagal lolos dari fase kualifikasi. Sementara Rusia dan Belarusia dilarang turut serta menyusul "invasi" mereka ke Ukraina.

Indonesia sendiri sudah memastikan satu tempat dengan status tuan rumah. Selain Indonesia, sampai saat tulisan ini dipublikasikan sudah ada 9 negara lain yang telah memastikan bakal tampil di Piala Dunia U20 tahun depan.

Kesembilan negara itu adalah Amerika Serikat, Republik Dominika, Honduras, dan Guatemala dari zona CONCACAF; juga Italia, Inggris, Prancis, Slovakia, dan Israel dari zona Eropa (UEFA).

Pro-Kontra Israel

Nah, nama calon kontestan yang disebut terakhir di atas, yaitu Israel, belum-belum sudah memicu pro dan kontra di media dalam negeri. Baik media arus utama maupun media sosial.

Pihak yang kontra menolak keras kehadiran timnas muda Israel ke Bumi Pertiwi. Alasan kelompok yang berpendapat demikian dipengaruhi oleh konflik Israel-Palestina yang hingga kini masih terus berlangsung.

Bahkan insiden paling baru terjadi beberapa hari lalu, mengutip pemberitaan BBC. Ketika itu seorang Palestina bersenjata menyerang sebuah bus sarat penumpang Yahudi di Yerusalem. Akibat serangan tersebut, setidaknya 8 orang mengalami luka-luka.

Sebagaimana kita ketahui bersama, penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam. Secara tradisional, selama puluhan tahun umat Muslim negeri ini ditanamkan kebencian mendalam terhadap Israel dan kaum Yahudi.

Awalnya kebencian ini hanya tertuju kepada gerakan Zionis dan pendirian negara Israel. Alasannya, pendirian Israel pada 1946 dipandang merugikan penduduk asli Mandat Palestina dari kalangan Arab-Muslim.

Baca juga: Beram Kayal, Muslim Taat yang Bangga Membela Timnas Israel

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline