Lihat ke Halaman Asli

Eko Nurhuda

TERVERIFIKASI

Pekerja Serabutan

Kisah Indonesia Rela Korbankan Tiket Piala Dunia demi Solidaritas Anti-Israel

Diperbarui: 2 Juli 2022   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FOTO: UEFA via Sportsfile/Seb Daily

KABAR lolosnya Israel ke putaran final Piala Dunia U-20 membuat Indonesia geger. Langsung mencuat berbagai pemberitaan bernada khawatir. Ditakutkan terjadi penolakan terhadap kedatangan timnnas negara Yahudi tersebut ke Tanah Air.

Mungkin ada yang menganggap kekhawatiran ini terlalu berlebihan. Namun preseden penolakan terhadap kedatangan orang Israel ke Indonesia sudah ada. Baik di lingkup sepak bola maupun di luarnya.

Contoh terbaru adalah kisah gagalnya seorang vlogger warga negara Israel berkunjung ke Indonesia beberapa tahun lalu. Yang menarik, meski berpaspor Israel, vlogger ini adalah seorang Arab tulen dan bukanlah seorang Yahudi. Entah kalau ternyata dia antek Zionis.

Ya, tepat sekali kalau ada yang menebak Nas Daily. Nama asli kreator konten hits satu ini adalah Nuseir Yassin. Lahir di Arraba atau Arrabat a-Battuf, sebuah kota Arab di Galelia, Israel.

Saat halaman Facebook Nas Daily tengah tenar-tenarnya, Nuseir Yassin sempat menyambangi Asia Tenggara. Salah satu negara yang ingin dia kunjungi adalah Indonesia. Sayang, permohonan visa pemuda ini ditolak oleh otoritas negara kita.

Otoritas RI hanya meloloskan permohonan visa Alyne Tamir, sesama kreator konten yang diduga kuat (waktu itu) kekasih Nuseir. Mereka berdua memang kerap plesir bareng saat itu, di mana Alyne sering nongol di video-video Nas Daily.

Yang menarik, dalam salah satu video Nas Daily disebutkan jika Alyne Tamir adalah seorang Israel juga. Mungkin wanita ini berpaspor ganda, sebab dia kelahiran Amerika Serikat. Bisa jadi permohonan visa Alyne diloloskan karena dia menggunakan paspor AS.

Dicontohkan Bung Karno

Di panggung sepak bola, sikap anti-Israel sempat ditunjukkan Indonesia pada tahun 1957. Ya, 65 tahun lalu ketika Bung Karno menjadi presiden. Tepatnya ketika Tim Garuda melakoni babak kualifikasi menuju putaran final Piala Dunia 1958 yang akan dihelat di Swedia.

Masa itu babak kualifikasi Piala Dunia belum diadakan per kontinen atau per konfederasi. Negara-negara Asia dan Afrika masih mengikuti kualifikasi di jalur yang sama. Disebut sebagai Zona Asia-Afrika.

Tidak semua negara di Asia dan Afrika mengikuti kualifikasi Piala Dunia 1958. Di antara yang sedikit itu, Indonesia turut serta mewakili Asia bersama-sama China, Suriah, Taiwan dan Turki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline