Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Muttaqin

IG: @bukutaqin

Kontribusi Saya di Era Digital, Kamu Bisa Apa?

Diperbarui: 9 Oktober 2021   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pixabay.com

Bukan bermaksud sombong, hanya bicara fakta saja jika berkontribusi untuk kebaikan itu penting. Siapa yang berani menyangkal? Paling-paling hanya mereka yang otaknya tidak beres. 

Para maling, koruptor, penjahat, hingga mereka orang-orang gila saja. Mengingat apabila tugas manusia hadir di dunia ini menjadi Khalifah. Tugas khalifah menjaga bumi!

Orang-orang yang berkontribusi untuk kebaikan selalu dihargai sejarah. Namanya diabadikan, jasanya dicatat dengan rapi, dan jika perlu dibuatkan musium untuk menjaga barang-barang yang menemaninya berjuang. Saya masih ingat tatkala guru Aliah saya mengulang-ulang ucapan Bung Karno,

"Jas Merah! Jangan pernah melupakan sejarah!"

Ia menjelaskan apabila dibalik sejarah ada banyak hikmah-hikmah yang bisa dipelajari. Dan hikmah-hikmah itulah kunci yang bisa merubah peradaban menjadi lebih baik. Membuat kita terhindar dari hal-hal yang merugikan dan tidak bermanfaat.

Tentunya saat kita berkontribusi, harus menyesuaikannya diri dengan kondisi saat ini: era digital. Tidak bisa menyamakan cara berkontribusi saya dengan cara yang digunakan pahlawan dulu. Misal saja ketika saya berusaha berkontribusi untuk melawan penjajah. 

Saya tidak perlu menggunakan pedang, kapak, bedil atau bahkan bambu runcing. Eranya sudah berbeda. Penjajahan pun saat ini sudah berganti rupa menjadi food, fun, dan fashion. Senjata efektif yang bisa digunakan juga sudah berbeda karena era yang berbeda.

Era digital adalah era di mana sekat-sekat antara manusia telah hilang. Antara profesor dan artis, maling dan kiai, antara Bayu Skak dan Jerome, presiden dan koruptor, antara Ronaldo dan Elon Musk, orang kaya dan miskin, bahkan saya dan anda seakan tidak memiliki sekat. Semuanya hanya berjarak satu klik. Sedekat sentuhan ibu jari dan layar ponsel saja, karena internet telah menghubungkan semua orang. 

Cara saya berkontribusi

Pada awalnya saya tidak paham jika perilaku ini termasuk berkontribusi. Maklum saja, karena saya banyak memikirkan diri sendiri. Saya melakukan aktivitas membaca buku untuk meningkatkan pemahaman. Agar lebih paham lagi atas buku-buku yang terbaca, saya ulas dan unggah di dunia digital. Itulah yang saya lakukan di dunia digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline