Lihat ke Halaman Asli

Bugi Kabul Sumirat

TERVERIFIKASI

author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

Mengapresiasi Hotel yang Memperhatikan Budaya dan Lingkungan, Belajar dari Best Western Plus Makassar Beach Hotel

Diperbarui: 17 September 2016   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Kompasianer Makassar Tawwa dengan Manajemen Best Western Plus Makassar Beach

Dua kesan utama yang saya peroleh dari acara 'Kompasiana Coverage “up close & personal” with Best Western Plus Makassar Beach' Hotel yang diadakan pada hari Kamis, 8 September 2016 lalu adalah bahwa hotel ini sangat memperhatikan faktor budaya dimana hotel ini berlokasi, serta sangat memperhatikan faktor lingkungan.

Manajer Hotel, pak Eric, begitu ia biasa dipanggil, menyatakan bahwa Best Western Plus Makassar Beach Hotel sangat mendukung unsur lokalitas. Artinya menjunjung tinggi faktor budaya dimana hotel tersebut berada.

Ucapan tersebut benar adanya. Selama tour hotel yang dipandu oleh 'asisten marcom' (marketing communication) hotel yang cukup friendly disapa dengan mas Azis, kita cukup terkesima dengan ornamen-ornamen budaya yang ditampilkan dalam hotel. Dari mulai lukisan, patung, ornamen dinding, jambangan hingga hiasan diatas tempat tidur yang sangat meng-Indonesia itu, khususnya budaya lokal yaitu Makassar maupun Sulawesi Selatan.

Faktor budaya, utamanya budaya setempat, cukup diapresiasi dan diserap pula dalam memilih kuliner. Dari jenis makanan hingga penamaan menu sajian, faktor budaya ini cukup diperhitungkan. 

Faktor lingkungan yang saya maksudkan di atas adalah bahwa Best Western Plus Makassar Beach Hotel, yang beralamat di Jalan Botolempangan no. 67, Makassar,  turut mengkampanyekan program cinta lingkungan dengan tagline: save our earth - selamatkan bumi. Kalau bukan kita yang menyelamatkan bumi, siapa lagi kan? Begitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan.

Pesan cinta lingkungan tersebut sangat kuat. Di dalam kamar-kamar kampanye tersebut jelas sekali disuarakan kepada para tamunya.

Misalnya adalah himbauan untuk menghemat penggunaan air, penggunaan handuk serta hal-hal lain yang dibuktikan dengan beberapa informasi yang diletakkan di dalam kamar.

Termasuk ketentuan merokok, menjadi hal yang diperhatikan. Best Western Plus Makassar Beach Hotel hanya menyediakan kurang lebih sepuluh persen dari jumlah kamarnya untuk para perokok. Peraturan dilarang merokokpun cukup ketat dan keras diterapkan dilingkungan hotel termasuk di restoran maupun di ruang-ruang pertemuan (meeting rooms). Apalagi kalau tamu kedapatan merokok di kamar yang non-smoking, Best Western Plus Makassar Beach Hotel akan mendenda tamu tersebut sebesar satu juta rupiah.

Diluar itu, hal-hal yang termasuk menjadikan Best Western Plus Makassar Beach Hotel 'layak' sebagai tempat favorit kita semua (adalah):

- Hospitality

Ini sih sudah pastilah. Keramah-tamahan serta 'manner' menghormati tamu sebagai selayaknya tamu sudah dapat membuat tamu nyaman. Ada satu kekhasan yang saya belum pernah temui di hotel lain, yaitu welcome drink for every guest. So, di bagian lobby hotel, tersedia minuman dan camilan ringan untuk para tamu yang datang, bukan hanya kepada mereka yang menginap saja, tetapi setiap yang datang! Nah lho, hebatkan. Alasannya, karena setiap tamu adalah berharga. Saat mereka datang, mungkin saja dalam keadaan haus ataupun sedikit lapar, misalnya, pihak hotel sudah mengantisipasinya. Sama seperti saat kami (kompasianer-kompasianer) datang, ada yang sedang kehausan, langsung saja mengambil minuman dan sedikit camilan yang disediakan, walau kami tidak akan menginap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline