Lihat ke Halaman Asli

Kanker Ovarium

Diperbarui: 24 Februari 2016   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Salah satu penyebab kanker ovarium adalah bedak. Menjadi kebiasaan ibu2 untuk membedaki kelamin anaknya atau bahkan dirinya sendiri hingga menutupi vagina. 

Ini ada kasus :

Sebabkan Kanker Ovarium, Johnson & Johnson Harus Ganti Rugi 72 Juta Dollar AS

1)Istri kolega, dosen senior trisakti, check up, sy katakan ada KECURIGAAN, saran kuret. beliau ke singapura dikatakan sehat kontrol 1 th. Baru 1 bulan kembali ke saya, sy katakan suspek KANKER, harus operasi. Didapatkan cairan 2,5 L, dgn kanker ovarium stadium IIIc.

2)pasien lamaku kembali lg dgn perut membesar dan sesak nafas, terpaksa disedot keluar cairan lendir campur darah 6,5 L. ceritanya pertama periksa ke saya, saya katakan ada kista 5 cm, dan jenis ini harus dioperasi, krn isinya kental bukan air. Ibunya tidak mau. 6 bulan datang lagi, dgn perut makin besar, dan ternyata kistanya telah pecah, sel2nya menyebar ke seluruh usus perut dan keluar lendir (kista mucin).

Telur wanita (ovarium) punya potensi utk menjd kista, membesar krn berbagai proses sehingga berisi : darah haid (kista endometriosis), berisi air saja (kista fungsional serosum), berisi rambut, tulang,gigi dan lemak (kista dermoid), berisi lendir (kista mucinosum), berisi nanah (kista terinfeksi ataupun berisi daging yang ganas (kanker ovarium). Kanker ovarium kadang tidak bergejala, kadang nyeri, perut membesar, dideteksi dgn usg transvaginal dan Ca 125 dari darah. Hal ini dapat terjadi krn ovarium merupakan bagian tubuh wanita yg dipengaruhi oleh hormon dari otak dan menghasilkan hormon kewanitaan, sehingga sangat responsif. Oleh karena itu perlu secara rutin dilakukan pemeriksaan utk memastikan bahwa ovarium dlm keadaan normal, dgn usg (lewat perut ataupun lewat vagina atau lewat dubur jk diperlukan bg yg virgin) bahkan kadang diperlukan pemeriksaan dgn operasi laparaskopi (teropong) utk ketepatan diagnosis. Kapan perlu periksa? Kapan saja, dr saat akil balig hingga selama masih wanita (seumur hidup). Periksalah secara rutin minimal setahun sekali meskipun tdk ada keluhan. (Usg dan pap)

  

Semoga bermanfaat

Dr.BJ Education Club via WhatsApp 085780191765 atau BBM 5C9EE63C




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline