Lihat ke Halaman Asli

Budiman

Penulis ⦁ Mubaligh ⦁ Guru

Rumah Allah yang Panas

Diperbarui: 19 Januari 2023   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi rumah memiliki AC (sumber: yogyes.com)

Bangunan di perkotaan semakin tinggi dan mewah. Demikian pula di pedesaan, rumah-rumah satu persatu mulai terlihat mewah. Yang dulunya hanya berdinding kayu dan beratap daun lontar kini telah bertransformasi menjadi rumah batu dengan keramik dan furnitur yang estetik. Bahkan tidak sedikit ada yang dilengkapi pendingin ruangan AC.

Keindahan rumah warga yang begitu terawat sayangnya tidak berbanding lurus dengan rumah Allah, Masjid. Padahal masjid harus diagungkan dan dimakmurkan karena menjadi tempat ibadah kaum muslimin. Di beberapa masjid bahkan tidak terawat sama sekali. Suhu panas dan bau tak sedap tercium di area masjid. Padahal memakmurkan masjid termasuk tanda keimanan seseorang. Allah berfirman dalam QS. At Taubah 18 

   "Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."

Ilustrasi Masjid (sumber: detik.com) 

Lantas apa yang menjadi penyebab utama realita seperti ini terjadi. Ada banyak faktor penyebabnya, yang jika dirangkum menjadi satu kata maka itu adalah egoisme. Lebih mementingkan diri sendiri, dibanding orang lain. Sifat egoisme yang ada pada diri seseorang membuatnya hanya peduli dan perhatian pada diri sendiri. Hanya merawat diri sendiri, rumah sendiri, harta pribadi lainnya, tanpa peduli dengan kondisi di sekitarnya termasuk rumah Allah.

Maka melalui tulisan ini saya menasehati diri sendiri dan mengajak kaum muslimin secara umum untuk bersama-sama kembali memakmurkan masjid.

Masjid itu rumah  Allah, yang mesti kita agungkan, kita sucikan, kita rawat, dan kita gunakan untuk beribadah. 

Bila kita mampu untuk memfasilitasi rumah tempat tinggal kita maka tentu lebih mampu lagi untuk memfasilitasi rumah Allah. Terlebih karena rumah Allah digunakan bersama-sama sehingga tidak harus dibiayai oleh segelintir orang saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline