Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Saksi Penting

Diperbarui: 17 Desember 2022   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto hakim oleh EKATERINA BOLOVTSOVA dari Pexels 

Membosankan. Persidangan sudah sampai persimpangan paling mengesalkan.

Terdakwa mempertahankan keyakinan bahwa ia tidak melakukan pembunuhan terencana, tapi penghilangan nyawa sebab tidak sengaja.

"Membela diri. Dalam keadaan semrawut paling kalut, pistol yang hendak saya pukulkan meletus. Peluru menembus dahinya."

Ada beda konsekuensi. Menurut pakar hukum, pembunuhan berencana dapat dikenakan hukuman mati.

Sedangkan tidak sengaja membuat orang lain meninggal adalah melanggar pasal kealpaan. Hukumannya lima tahun dikerangkeng.

Semua saksi telah menyampaikan keterangan. CCTV tidak mampu berbicara. Alat pendeteksi kebohongan yang dihadirkan pun turut berbohong.

Pemirsa TV dan penikmat media sosial marah. Hadirin bosan mengikuti sidang berlarut-larut. Salah sendiri!

Maka, majelis hakim merundingkan jalan keluar.

Ketika Majelis Hakim sedang berdiskusi, pengacara korban mendekat.

"Yang Mulia, kami akan menghadirkan saksi penting. Saksi pamungkas yang akan menerangkan semua perkara dengan gamblang segamblang-gamblangnya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline