Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Cara Mudah Membuat Pupuk secara Gratis

Diperbarui: 24 Juli 2021   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon kepel berlatar pohon kedondong dan jambu merah (dokumen pribadi)

Kebun di rumah adalah halaman di mana berbagai tanaman tumbuh, berkompetisi meraih radiasi matahari. Mereka tumbuh kembang sekehendak hati menyesaki halaman.

Pohon kedondong tinggi melebihi tiang listrik. Tanaman buah kepel sebagai penanda wilayah pada Google Map tumbuh subur menjulang. Pohon jambu merah menyela di antaranya. Lainnya adalah pohon sawo, asem, jeruk, mangga meranggas, dan pepaya.

Belum lagi jika dihitung pohon yang sudah tamat riwayat karena dimakan rayap, seperti duren yang belum pernah berbuah, cengkeh, dan rambutan.

Tak lupa, di halaman juga ditanam tanaman rempah dan obat, seperti lengkuas, jahe, kunyit, temukunci, temulawak, simbukan, serai, kumis kucing, cincau, telang. Juga tumbuhan lain: melati dan sedikit tanaman hias, cincau, nanas, cabai, singkong, ubi jalar, labu kuning.

Tanaman labu kuning (dokumen pribadi)

Tumbuhan-tumbuhan tersebut ada yang sengaja ditanam, juga yang tidak sengaja tumbuh.

  1. Dari tanaman muda atau bibit hasil beli: kepel, kedondong, sawo, dan lainnya.
  2. Hasil stek atau dari tunas: singkong, nanas, bunga-bunga, dan seterusnya.
  3. Dari biji-bijian setelah dimakan dagingnya: pepaya, cabai, labu kuning
  4. Tumbuh sak karepe dhewe, seperti jambu yang barangkali berasal dari biji yang terbawa burung.

Tiada penataan khusus. Tiada pilihan ragam tanaman berdasarkan tren. Tiada pemupukan kimiawi. Tidak ada perawatan rumit, selain dari pemangkasan agar terlihat rapi.

Kesuburan tanah, kecukupan curah hujan dan sinar matahari untuk fotosintesis membuat para tanaman bersemangat dalam kompetisi. 

Upaya ringan yang dilakukan adalah memberi mereka nutrisi sehat bukan berasal dari olahan pabrikan.

Seperti apa dan bagaimana caranya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline