Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Jangan Dengarkan Orang Bila Terserang Penyakit Ini

Diperbarui: 16 Januari 2020   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Stefan Keller dari Pixabay

Seorang teman baik menelpon Saya karena Ia baru saja terserang penyakit stroke.

Sebelumnya, Ia sedang dalam perjalanan dinas ke Jerusalem ketika penyumbatan pada otak itu terjadi. Teman berbadan subur itu segera dilarikan ke negara tempatnya bertugas untuk dirawat di ICU rumah sakit setempat. Mengingat jabatannya sebagai duta besar Indonesia di suatu negara sahabat, kerumitan diplomatik akan dialaminya jika dirawat di negara Israel.

Setelah penanganan seperlunya, Ia langsung diterbangkan ke Jakarta untuk perawatan lebih lanjut. Dilakukan tindakan medis dengan metode Digital Subtraction Angiogram (DSA) atau dikenal sebagai cuci otak, fisioterapi dan pengobatan lain.

DSA adalah untuk memecah penyumbatan (stroke iskemik) aliran darah atau kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang.

Untunglah Ia terkena stroke ringan, dimana yang terganggu adalah otak bagian motorik untuk menggerakkan kaki kanan --menjadi seperti keseleo-- tetapi tidak mengganggu fungsi tangan, cara bicara dan peran anggota tubuh lainnya.

Berbeda dengan Saya yang belum bisa melakukan gerak minor untuk tangan kanan, seperti menulis dan memegang sendok secara sempurna. Dan cara berjalan pun lebih lambat dibanding orang normal. Tapi lumayanlah, kini sudah ada perkembangan baik.

Tujuan teman Saya menelpon adalah, bagaimana menyikapi keadaan setelah terkena serangan stroke? Sebab Ia merasa bingung, shock, dengan kondisi yang menimpanya dan menyadari, bahwa Saya senasib sepenanggungan.

Menurut hemat Saya, tindakan penanganan dini, DSA dan fisioterapi sudah tepat dilakukan. Pelayanan kesehatan first class, mengingat kedudukannya sebagai pejabat negara, sudah hebat.

Berbeda dengan Saya, yang merupakan pecahan beling. Tindakan DSA terasa mahal betul!

Berdasarkan pengalaman (dalam hal ini jam terbang Saya lebih tinggi dibandingnya.... hahahaha), bahwa untuk pulih kembali sangat tergantung kepada semangat diri sendiri, yakni keinginan untuk kembali normal.

Advis dokter, konsumsi obat-obatan dan upaya  fisioterapi adalah alat bantu kesembuhan, tetapi bukan semata-mata hal yang mutlak menyembuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline