Bagi Sekolah dasar yang berada di pelosok atau daerah pinggiran,penggunaan bahasa indonesia bagi murid akan menjadi masalah yang sangatesensial dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini karena sebagian besarbuku-buku pelajaran dan media pembelajaran menggunakan bahasa indonesia.Berdasarkan hal tersebut, maka penggunaan dan penguasaan bahasa Indonesiasangatlah perlu bagi siswa jika mengharapkan siswa tersebut mampu menguasai isipelajaran yang ada pada buku-buku pelajaran tersebut.
Jadi, dalam kesehariannnyaguru akan dituntut memiliki kemampuan lebih untuk mentransfer berbagai konsepmateri pelajaran di atas keterbatasan kemampuan berbahasa Indonesia bagi paraMuridnya. Tidak menutup kemungkinan juga guru menggunakan dwi bahasa yaitubahasa Indonesia yang diterjemahkan kembali ke dalam bahsa daerah.
Nah, bisa dibayangkanjika guru harus mengajarkan berbagai materi pelajaran yang harus disertai jugadengan mengajarkan bahasa Indonesia pada semua Mata Palejarannya. Hal inikadang tidak difahami oleh beberapa kalangan yang menginginkan pemerataan lajukecerdasan anak bangsa yang pesat. Tapi bukan ini yang akan saya sampaikan.
Pada akhir tulisan sayaini, sekali lagi saya akan mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkanterhambatnya distribusi ilmu pengetahuan ke daerah-daerah pinggiran adalahFaktor Bahasa dan beban guru yang harus menggunakan dwi bahasa tadi