Lihat ke Halaman Asli

Heavy Metal yang Berbahaya

Diperbarui: 17 Januari 2018   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang ada di pikiran kala City menderita kekalahan pertama dalam kampanye Liga Inggris musim ini? Yeah, sepakbola heavy metal Liverpool memang sukses mencoreng rekor mentereng Manchester Biru. Namun perlu digaris bawahi sepakbola ala Klopp itu nyaris membungkam mereka sendiri. Unggul tiga gol dalam rentang tujuh menit, seakan menegaskan kemenangan sudah di tangan The Anfield Gank. Tapi irama heavy metal memang tak bisa dipaksakan terus menerus. 

Terbukti dengan cepat pula City mengejar hingga tiba-tiba skor telah berubah 4-3. Fans Liverpool menahan napas di penghujung laga, seperti laga yang sudah-sudah. Kelegaan itu terpancar kala sundulan Aguero meneruskan umpan tendangan bebas De Bruyne melenceng tipis disisi kiri gawang Loris Karius dan wasit akhirnya meniup peluit panjang.

Apa yang salah dengan Liverpool? Mereka memang menang, tapi jika tambahan waktu dari pengadil lapangan lebih panjang, bukan mustahil skor sama kuat akan terjadi. Liverpool harus sadar bahwa gegen pressing tak bisa dilakukan terus-terusan. Bahkan kaki-kaki mereka akan kelelahan dan kehabisan tenaga. Mereka harus belajar cara menahan bola dan bermain lebih lambat seperti kata James Milner. Keinginan untuk sesegera mungkin mengirim bola kedepan harus bisa di rem seiring skor mencolok di depan mata. Sudah lama Liverpool memiliki masalah yang akut ini dan sepertinya fans masih harus menahan nafas hingga detik terakhir walau Liverpool telah unggul dengan skor berapapun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline