Lihat ke Halaman Asli

Brillie Andiny Condro Dinar

Mahasiswa Universitas Airlangga

Sejarah Juga Berperan Besar dalam Pembangunan, Loh!

Diperbarui: 15 Desember 2021   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejarah dan Pembangunan

Sejarah memiliki guna pragmatis dalam bidang Pendidikan dan pencarian jati diri bangsa, tetapi sejarah tidak memiliki guna praktis contohnya ketika membahas tentang ilmu sosial dalam pembangunan, sejarah seakan tidak ada. Sebenarnya sejarah sebagai ilmu akan sangat berguna dalam perencanaan pembangunan. Seperti dikutip dalam buku yang ditulis Bapak Kuntowijoyo “Pengantar Ilmu Sejarah” bahwa dalam kegiatan pembangunan terdapat empat tahap, yaitu :

  • Perencanaan (planning)
  • Pelaksanaan
  • Pengawasan (monitoring)
  • Penilaian (evaluation)

Sejarah berperan penting dalam perencanaan dan penilaian melalui tiga cara, yaitu :

  • Sejarah perbandingan adalah membandingkan pembangunana di suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Contohnya : beberapa kota di Indonesia belajar tentang cara mengelola sampah seperti di luar negeri seperti di Belanda yang memisahkan antara sampah plastik, kertas, daun dan lainnya.
  • Paralelisme sejarah yakni kesetaraan antara masa lalu dan masa tertentu yang sedang dibicarakan yang bertujuan untuk mengetahui suatu masa tertentu. Contohnya : untuk mengatasi kemacetan di Kota Surabaya, dapat meniru kebijakan angkutan umum massal pada masa kolonial bernama trem. Ada juga contoh lagi yaitu meniru dari Sarekat Islam ketika sedang menghadapi industrialisasi pada masa nya.
  • Evolusi sejarah yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang akan timbul akibat proses pembangunan. Contohnya : dalam mengatasi kemacetan di jalan raya, Pemerintah dapat belajar dari kebijakan liberalisasi ekonomi yang telah mendorong konsumerisme tinggi salah satunya konsumerisme kendaraan bermotor.

Dalam pembangunan, pastinya mengahadapi banyak kasus pembangunan, dengan mempelajari sejarah pembangunan, maka pastinya kebijakan pembangunan di hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok pun harus lebih baik dari hari ini. Oleh karena itu, tugas sejarawan adalah memberi pertimbangan dapat melalui sejarah perbandingan, paralelisme sejarah dan evolusi sejarah.  Berikut beberapa kasus dalam pembangunan :

1. Pembangunan Ekonomi, ada tiga kasus yaitu :

a. Imbauan supaya perusahaan menyerahkan sebagian saham kepada karyawan, ada yang menafsirkan hal ini berarti karyawan, koperasi karyawan atau koperasi sejenisnya.

b. Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, hal ini dirancang dalam Pelita V yang bertujuan untuk pemerataan pembangunan. Tetapi yang terjadi adalah pembangunan Kawasan Barat Indonesia karena banyak pemiliki modal dari Kawasan Barat Indonesia akan membanjiri Kawasan Timur Indonesia.

c. Inpres Desa Tertinggal yang sudah dirancang pula dalam Pelita V bertujuan untuk menghilangkan kemiskinan.

Oleh karena itu, sejarawan dapat membandingkan bagaimana pembangunan ekonomi dilaksanakan per periode. Sebagai contoh pada periode Presiden Soekarno, pembangunan ekonomi Indonesia kocar – kacir dan terjadi kegagalan sehingga masyarakat terperangkap dalam kemiskinan akut. Sedangkan pada periode Presiden Soeharto yang berusaha memperbaiki perekonomian di Indonesia dengan banyak berhutang ke luar negeri untuk membangun kondisi ekonomi Indonesia yang kocar – kacir.

2. Pembangunan Pertanian, terdapat dua kasus yaitu :

a. Ketimpangan harga hasil sektor pertama dengan sektor kedua dan jasa sektor ketiga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline