Lihat ke Halaman Asli

Brillie Andiny Condro Dinar

Mahasiswa Universitas Airlangga

Ternyata Sejarawan Juga Bisa Melakukan Kesalahan Loh!

Diperbarui: 15 Desember 2021   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesalahan yang Sering Dilakukan Sejarawan

Seperti yang kita tahu bahwa manusia tidak pernah luput dengan yang namanya kesalahan, kesalahan pun kadang dilakukan oleh sejarawan yang notabene terkenal dengan sumber - sumber sejarah yang wajib ada dalam menuliskan narasi sejarah. Tetapi, ternyata ada juga sejarawan yang melakukan kesalahan dalam menuliskan narasi sejarah dan rekonstruksi sejarah. Dalam buku berjudul "Pangantar Ilmu sejarah" yang ditulis oleh Bapak Kuntowijoyo memaparkan bahwa kesalahan - kesalahan yang sering dilakukan sejarawan secara sengaja maupun tidak sengaja terbagi atas lima kesalahan. Yaitu :

1. Kesalahan dalam Memilih Topik, memilih topik adalah pekerjaan paling awal seorang sejarawan dalam menuliskan narasi sejarah. Tetapi, dalam memilih topik sejarawan harus berhati - hati karena ada kemungkinan kesalahan ketika memilih topik. Kesalahan Memilih Topik masih dibagi lagi menjadi lima kesalahan yaitu :

a. Kesalahan Baconian : Francis Bacon, seorang empiris Inggris yang percaya bahwa pengetahuan yang benar hanya mungkin dicapai melalui empiri, atau pengalaman, atau penginderaan, atau pengamatan. Sejarawan melakukan kesalahan jika beranggapan bahwa tanpa teori, konsep, ide penelitian tetap dapat dilakukan.

b. Kesalahan terlalu banyak pertanyaan : dalam satu tulisan, tidak boleh menanyakan beberapa hal sekaligus, cukup satu pertanyaan utama tetapi dapat menjabarkan secara lengkap suatu sejarah.

c. Kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi : terkadang sejarawan berpikir suatu peristiwa sejarah atau tokoh pada dua kemungkinan.

d. Kesalahan metafisik : jika sejarawan mengangkat topik - topik filsafat, moral dan teologi yang sulit dalam membuktikannya.

e. Kesalahan topik fiktif : jika sejarawan mengangkat topik tentang pengandaian, tidak dapat dilakukan dalam penulisan sejarah karena harus didasarkan pada sumber faktual.

2. Kesalahan Pengumpulan Sumber ( Heuristik ), merupakan langkah paling penting dalam rekonstruksi sejarah karena tanpa sumber, sejarah tidak dapat ditulis. Sehingga harus berhati - hati ketika mengumpulkan sumber supaya terhindar dari kesalahan.

a. Kesalahan Holisme : kesalahan ketika memilih satu bagian yang penting dan menganggap satu bagian tersebut sudah mencakup keseluruhan. Contohnya saja revolusi di Medan dengan revolusi di Surabaya tidak dapat digeneralisasikan.

b. Kesalahan Pragmatis : jika untuk tujuan tertentu, sejarawan memilih sumber yang mendukung tujuan tersebut sehingga pengumpulan sumber sering tidak tuntas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline