Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Ini 3 Kiat Menghindari Jebakan "Writing Shaming" yang Sering Tidak Kita Sadari

Diperbarui: 28 Juli 2021   04:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiat hindari writing shaming - Ilustrasi dari pexels/pixabay

"Kok tulisanmu gitu doang, sih?"

Hmm, pernah menulis atau berkata demikian pada seorang yang sudah susah payah menulis karya? Atau, pernah menerima komentar seperti itu? Jika penulisnya sahabat dekat kita dan mengerti bahwa kita bermaksud untuk bercanda, tidak apa-apa bilang "Kok tulisanmu jelek banget, sih."

Lain halnya jika penulis itu bukan siapa-siapa kita. Dia bisa tersinggung. Ups, jangan-jangan kita pernah menjadi korban dan atau pelaku "writing shaming". Bagaimana kiat menghindari jebakan "writing shaming" yang sering tidak kita sadari?

Ada "book shaming", ada pula "writing shaming"

Saya sudah mencoba meramban untuk menemukan istilah "writing shaming". Ternyata belum ada. Setidaknya menurut peramban saya. Yang ada adalah rasa malu yang dialami penulis atau the shame of writing

Jika memang demikian, anggap saja "writing shaming" adalah istilah baru yang mirip-mirip book shaming atau body shaming. Intinya adalah upaya mempermalukan seseorang karena alasan tertentu yang sebenarnya tidak tepat. 

Body shaming merujuk pada aksi mempermalukan seseorang karena bentuk tubuh tertentu yang dianggap "tidak ideal". Sementara book shaming melukiskan aksi mempermalukan seseorang karena selera bacaannya yang dianggap "tidak bermutu". 

Silakan baca tulisan menarik rekan Irmina Gultom "Kiat Sikapi Book Shaming". 

Apa itu writing shaming? Writing shaming kiranya dapat diartikan sebagai aksi mempermalukan seseorang (secara publik) karena tulisannya yang dianggap "tidak berkualitas" atau "aneh" atau bahkan "sampah". 

Pelaku writing shaming bisa siapa saja: pembaca, sesama penulis, guru, dosen, redaktur, editor, dan sebagainya. Writing shaming atau "mengejek tulisan" bisa terjadi tanpa disadari oleh pelakunya, namun bisa sangat melukai penulis yang menjadi sasaran writing shaming

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline