Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Kisah Beato Jose Gregorio Hernandez, Dokter Budiman dari Venezuela

Diperbarui: 1 Mei 2021   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beato Jose Gregorio Hernandez - vaticannews.va

Jose Gregorio Hernandez, yang lahir pada tahun 1864, dihormati di Venezuela sebagai "dokter orang miskin". Baru-baru ini ia ditetapkan sebagai beato atau "yang berbahagia" oleh Paus Fransiskus. 

Inilah kisah Beato Jose Gregorio Hernandez, sang dokter budiman dari Venezuela. Kisah pengabdiannya bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun, terutama bagi para tenaga kesehatan.

Masa kecil

Jose Gregorio Hernandez Cisneros lahir di Isnotú, sebuah kota kecil yang terletak di negara bagian Trujillo, di pegunungan Andes, di sebelah barat Venezuela. Dia adalah anak pertama dari enam bersaudara.

Pada usia 13 tahun, Jose Gregorio mengungkapkan keinginannya untuk belajar hukum kepada ayahnya. Namun, ayahnya meyakinkannya untuk belajar kedokteran. 

Oleh karena itu ia harus pindah ke kota Caracas untuk melaksanakan studi SMA-nya. Sesampainya di ibu kota, ia memulai studinya di Sekolah Villegas, salah satu sekolah paling bergengsi saat itu.

Belajar kedokteran di Eropa
Pada 28 Juni 1888, Hernandez menerima gelar kedokterannya dari Universitas Pusat Venezuela. Setelah lulus, Pemerintah Venezuela memberinya beasiswa yang memungkinkannya ke Paris untuk memperdalam pengetahuannya.  

Setelah di Paris, Hernandez meneruskan studinya di Berlin, Madrid, dan New York. Ia menjadi ahli bakteriologi terkenal. 

Mengabdi sebagai dosen dan dokter budiman

Pada tahun 1891, Dr. Hernandez kembali dari Eropa, dan pada bulan November tahun itu, ia memulai karirnya sebagai profesor histologi normal dan patologis, fisiologi eksperimental dan bakteriologi di Central University of Venezuela (UCV).

"Dia selalu merawat pasiennya dengan perawatan terbaik. Dia bahkan membelikan obat bagi kaum miskin," kata Monsinyur Tulio Ramirez kepada kantor berita Reuters.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline