Lihat ke Halaman Asli

Operasi Sectio Caesarea Tetap Bisa Inisiasi Menyusu Dini

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13372205221313980107

[caption id="attachment_188723" align="aligncenter" width="504" caption="Dokumen Pribadi. AVNT & BCRT 2012"][/caption] Melahirkan melalui operasi  Sectio Caesarea bila tanpa komplikasi  pada ibu  selama operasi dan setelah lahir bayi dalam  keadaan sehat dan bugar seharusnya tidak menghalangi keinginan ibu untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini atau IMD. Setiap bayi baru lahir sudah seharusnya mendapatkan hak  memperoleh Air Susu Ibu. Oleh karena itu perlu sebuah kesepakatan dan kerjasama yang saling mendukung antara niat ibu, kebijakan rumah sakit  dan ada support dari petugas medis  ( dokter Kandungan dan dokter anak ), paramedis ( bidan dan perawat ) untuk  peduli  akan hak bayi untuk mendapat ASI dengan melaksanakan IMD. Pada beberapa kasus  kebidanan dimana seorang ibu bersalin terpaksa harus menjalani operasi Sectio Caesarea misalnya karena panggul sempit, bayi letak sungsang, posisi melintang, lilitan tali pusat, resiko tinggi faktor usia dan riwayat kehamilan sebelumnya  dll ( High Social Value Baby ), sebaiknya tetap  diberi dukungan dan difasilitasi  agar dapat melakukan Inisiasi Menyusu Dini di ruang operasi. Mengapa perlu tetap dilakukan Inisiasi Menyusu Dini  di ruang operasi? Sebagaimana proses kelahiran spontan normal, bayi baru lahir tetap mengalami fase yang sama pada masa awal kelahiran. Masa transisi perubahan dari dalam rahim ke luar rahim menjadi  momen penting  dimana bayi memulai awal kehidupannya. Pada saat IMD  akan memberi kesempatan  untuk melakukan kontak fisik dan perlekatan dari kulit ke kulit langsung antara ibu dan bayi  dengan cara bayi diletakkan di dada ibunya. Proses IMD  ini akan membentuk suatu keterikatan psikologis yang kuat ( Early Infant Mother Bonding ). Sentuhan rasa aman dan kehangatan  kulit tubuh ibu akan membuat bayi merasa aman dan dilindungi. Inilah awal stimulasi mental yang positif bagi bayi baru lahir. Selanjutnya bayi secara alamiah akan mencari dan menghisap puting payudara ibu. Perlu diketahui bahwa refleks hisap paling kuat pada bayi adalah jam - jam pertama setelah lahir. Setelah itu bayi akan mengantuk. Oleh karena itu melakukan Inisisasi Menyusu Dini dalam 30 menit pertama bayi lahir sangat penting. Rangsangan dari proses Inisiasi Menyusu Dini ini akan membantu refleks pengeluaran hormon oksitosin dan prolaktin yang mempercepat pegeluaran ASI. Selanjutnya  proses ini akan menumbuhkan rasa percaya diri seorang ibu untuk terus  semangat memberikan Air Susu Ibu sebagai makanan terbaik bagi bayinya. Ada tiga hal  yang perlu ibu lakukan untuk dapat melakukan Inisiasi Menyusu Dini pada saat Operasi Caesar

Persiapan fisik dan mental. Dimulai sejak kehamilan terutama gisi dan menjaga kesehatan tubuh, membangun rasa percaya diri  bahwa ibu dapat memberikan ASI yang terbaik untuk bayi. Melibatkan suami  untuk mendukung  ASI eksklusif. Bisa dimulai sejak mulai awal kehamilan. Ajak suami untuk  terlibat dalam relasi dengan para suami pendukung ASI. Bergabung dengan milis pendukung ASI atau AIMI. Diskusikan dengan tenaga kesehatan. Antara lain dengan mengunjungi klinik laktasi  di  Layanan kebidanan,  diskusikan dengan dokter kandungan dan dokter anak  tentang  rencana  melahirkan di Rumah Sakit yang mendukung pemberian ASI eksklusif dan mempunyai kebijakan  atau pedoman tertulis tentang IMD di ruang operasi dan  memiliki fasilitas rawat gabung  setelah melahirkan. Pelaksanaan di ruang operasi. Inisiasi Menyusu Dini di ruang operasi sebenarnya tak jauh berbeda dengan saat di ruang bersalin. Hanya saja keadaan ruang operasi dengan suhu udara yang dingin tentu memerlukan pendampingan lebih intensif dari bidan saat bayi saat dilakukan IMD. Terutama upaya menjaga kehangatan suhu tubuh bayi selama dalam dekapan ibu agar terhindar dari cedera dingin atau hypotermia. Segera setelah bayi lahir harus dipastikan dengan pemeriksaan dokter  Anak atau dokter Anasthesi terlebih dulu bahwa kondisi bayi sehat dan bugar.  Posisi pembatas area operasi diatur sedemikian rupa agar ada ruang untuk bayi dan ibu melakukan IMD. Kemudian kepala bayi ditutup dengan selimut hangat atau diberi topi khusus bayi dan ganti selimut bayi. Selanjutnya posisi bayi  tengkurap di dada ibu  agar kontak kulit dengan kulit. Kehangatan suhu tubuh ibu menjadi incubator terbaik bagi bayi. Tubuh ibu secara alamiah akan menghasilkan panas yang menghangatkan bayi dalam dekapannya. Bidan mendampingi dan membantu  ibu menjaga posisi bayi agar aman. Beri kesempatan ibu untuk memandang bayinya dan mendekap selama operasi berjalan. Biarkan bayi mencari sendiri puting payudara ibu dan menghisapnya. Semoga keinginan para ibu untuk tetap melakukan IMD atau inisiasi menyusu dini  meskipun operasi Caesar dapat terwujud. Salam hangat Bidan Romana Tari




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline