Lihat ke Halaman Asli

Peranan Ekspor Impor dalam Perdagangan Internasional Era Milenial

Diperbarui: 3 Januari 2019   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktivitas Ekspor Impor di Indonesia

Perdagangan Internasional sangatlah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena dalam perdagangan internasional semua negara bersaing di pasar internasional, dan itu terjadi karena bertemunya subyek-subyek hukum yang bertempat tinggal di negara-negara yang berlainan dan telah mengadakan hubungan perdagangan, misalnya dalam jual beli. 

Dalam perdagangan internasional pihak penjual lazimnya disebut eksportir dan pihak pembeli disebut importer. Hubungan perdagangan itu telah terjadi, jika baik penjual maupun pembeli telah mencapai kesepakatan dalam transaksi jual beli. Dan setelah kesepakatan itu tercapai oleh kedua belah pihak, maka perdagangan luar negeri itu telah dapat dilaksanakan.

Negara Indonesia sebagai suatu Negara yang berkembang dan sebagai Negara produsen dan barang komoditi non migas ingin berperan aktif dan berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi dunia berusaha agar dapat meningkatkan produksi dan sejalan dengan peningkatan produksi ini perlu ditingkatkan perdagangan dalam negeri dan luar negeri antara lain menyempurnakan sistem pemasaran sistem tata niaga yang ada agar tidak kalah saing di era milenial ini. 

Seperti yang kalian liat saat ini, begitu masuk ke era milenial semua teknologi - teknologi berkembang sangat pesat,dan di Negara-negara berkembang lainnya berupaya untuk selalu mengembangkan teknologi yang mereka ciptakan agar dapat bersaing di pasar internasional.

Perdagangan ekspor dan impor memegang peranan sangat penting dalam kehidupan bisnis di Indonesia, tidak hanya ditinjau dan segi lalu lintas devisa melainkan juga atas sumbangannya kepada pendapatan nasional. 

Negara Indonesia sendiri merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara sehingga punya peranan penting di tingkat global, namun perlu di perhatikan situasi bisnis di Indonesia saat ini tengah berada pada era transisi dari bisnis berbasis konvensional atau tradisional menuju ke era digital atau milenial.

Sepanjang tahun 2017 lalu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) memfasilitasi 109 UKM mengikuti pameran luar negeri. Dari hasil menitoring dan evaluasi kepada UMKM peserta pameran, diperoleh data bahwa telah terjadi peningkatan nilai ekspor UMKM dari Rp20,27 miliar menjadi Rp24,47 miliar atau meningkat sebesar 20,72%.

Di samping itu, kegiatan fasilitasi pameran UMKM ke luar negeri ikut berkontribusi pada devisa negara sebesar Rp61,78 miliar melalui order buyers on site pameran atau menghasilkan pemasukan negara 12 kali lipat dari anggaran promosi pameran luar negeri yang dialokasikan. "Sementara untuk pemeran luar negeri terjadi peningkatan omset sebesar 4,74% dan tenaga kerja 18,27%

Kementerian Perdagangan mencatat capaian kinerja ekspor 2017 melampaui target. Nilai ekspor Indonesia tahun 2017 diproyeksikan sebesar US$ 170,3 miliar, atau meningkat sebesar US$ 145,2 miliar dibandingkan tahun 2016.Nilai ini terdiri dari ekspor migas sebesar US$ 15,50 miliar dan ekspor nonmigas US$ 154,80 miliar. Ekspor nonmigas pada Januari-Desember 2017 (YoY) diproyeksikan tumbuh sebesar 17,20% dan merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2012.

Sementara itu, untuk tahun 2018, ekspor ditargetkan tumbuh sebesar 5%-7%. Untuk meningkatkan kinerja ekspor, selain menyasar pasar tradisional seperti China, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa, Kemendag terus melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.

Sedangakan pertumbuhan ekspor tahun 2019  ditargetkan sebesar 6,6%. Hingga semester I-2018, ekspor hanya tumbuh sebesar 6,9%. Sedangkan di sisi impor pada tahun 2019 diproyeksi tumbuh sebesar 7,4%. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline