Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Kesempatan Emas bagi SU

Diperbarui: 13 Maret 2022   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas Minggu, 13 Maret 2022 dengan laporan utama "Gaung Sumbang dari Paris"

Harian Kompas edisi Minggu, 13 Maret 2022, menurunkan laporan utama bertajuk "Gaung Sumbang dari Paris". Bila Anda seperti saya sempat salah membaca kata pertamanya sebagai "gaun", sebenarnya tak apa. Ini memang berita yang terkait gaun juga. Tepatnya peragaan gaun dan busana lainnya yang berlangsung di Paris, Prancis.

Acara tahunan Paris Fashion Week (PFW) memang selalu menarik perhatian, terutama para penggemar mode dari seluruh dunia. 

DIsebut-sebut sebagai pagelaran pekan mode internasional pertama, PFW memang menjadi daya tarik tersendiri. Para perancang busana maupun perancang aksesoris, berlomba-lomba untuk dapat tampil dalam pekan mode itu. 

Meskipun selain Paris, ada pekan mode internasional lainnya yang tak kalah terkenalnya, seperti di New York (Amerika Serikat), Milan (Italia), dan London (Inggris), tetap saja PFW dianggap yang paling utama.

Tak heran bila banyak yang ingin "nebeng" keterkenalan PFW itu. Begitulah juga yang diungkapkan oleh laporan utama Kompas. Berita yang diturunkan setelah viralnya perhelatan PFW itu di Indonesia. 

Sayangnya, berita viral yang meluas di berbagai akun media sosial itu justru menyindir keikutsertaan perancang busana Indonesia dalam pagelaran di Paris. Alih-alih tampil di PFW, peragaan busana para perancang Indonesia ternyata diadakan di tempat lain.

Sebenarnya biasa saja menyelenggarakan acara peragaan busana dengan "nebeng" nama besar PFW. Memang, bersamaan dengan PFW banyak juga diadakan peragaan busana lainnya di Paris. 

Namun, sepanjang pengetahuan banyak orang, tidak ada yang memberi nama peragaan itu sebagai bagian dari PFW. Saat jumpa pers awal saja, di spanduk backdrop sudah tertulis besar-besar "Gekraf Paris Fashion Show during Paris Fashion Week".

Panitia yang mengadakan peragaan busana Indonesia itu berkilah, bebas-bebas saja menamakan PFW asal tidak membawa logo penyelenggara PFW yang asli. 

Entahlah dari segi hukum apakah hal itu dapat dibenarkan, tetapi secara etika -- paling tidak ini pendapat pribadi -- seharusnya tidak perlu membawa-bawa nama PFW dan menuliskannya besar-besar juga. Orang dapat salah paham, mengira acara itu memang bagian dari PFW.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline