Lihat ke Halaman Asli

Bernadinus Jandon

Menulis Fiksi dan Nonfiksi

Puisi Wisuda

Diperbarui: 28 Agustus 2022   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ada hal yang kau tinggalkan, jikalau itu adalah hal yang di utamakan untuk masa depan. Berani berdiri dan tegak dalam segala hal. Bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk diri sendiri. Keluarga adalah penopang utama untuk mendorong menuju kesuksesan, tetapi bukan segalanya untuk menjemput kesuksesan. 

Jiwa yang tegar dan tangguh adalah jiwa perjuangan. Perjuangan 45 kini hadiri setiap insan generasi muda Indonesia di masa kini. Tanpa mengenal usia dan waktu, tanpa batas oleh siapa pun kecuali takdir berkehendak.

Empat tahun menjemput strata satu, bukan hal yang mudah. Ada banyak hal pengorbanan baik secara vinansial, perasaan, pikiran, dan tenaga. Itu semua adalah pilihan atas keputusan diri sendiri. Lalu pengorbanan itu diberkati oleh ucapan orang tua yang tulus dan ikhlas "yakni perjuangan mu bukan untuk kami melainkan untuk memperbaiki hidup mu dan nama baik keluarga, kami hanya membantu untuk mengantarkan mu di pintu kesuksesan.

Doa orang tua pemandu disetiap helan napas. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline