Lihat ke Halaman Asli

Resensi Film "Pee Mak Phrakanong", Film Horor Komedi Thailand Terbaik

Diperbarui: 30 Oktober 2020   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Pee Mak Phrakanong merupakan film Thailand bergenre Drama, Horor, Comedy yang tayang perdana pada Maret 2013. Film ini diproduksi oleh Studio GTH, dimana produser film ini dikenal konsisten memproduksi film-film Thailand berkualitas dan menghibur. Hal ini bisa dilihat dari deretan filmography-nya yang tidak saja tertera judul-judul film horor, tapi juga komedi romantis, yang akhir-akhir ini memang sedang menjamur di negeri gajah putih tersebut.

Ketika film-film horor dari Thai bisa dibilang semakin payah dalam urusan menakuti, namun studio GTH mempunyai fil yang berjudul "Laddaland" di tahun 2011, yang kembali mengingatkan mereka masih punya horor yang seram. Dan walau ditengah gempuran film-film komedi romantis sekalipun, studio GTH terkesan tak mau terjebak dan hanyut dengan tren yang ada pada saat itu. Di ciptakan lah film berjudul "The Countdown" yang justru mengusung tema thriller. Mampu tampil beda dan konsisten, itulah faktor yang membuat saya sangat tertarik dengan film keluaran studio yang berdiri sejak tahun 2003 ini. Walaupun tak dipungkiri, saya lebih tertarik ditakut-takuti oleh film horor mereka ketimbang dibuat sedih oleh komedi romantisnya.

"Pee Mak Phra Khanong" atau "Pee Mak" seperti sebuah jawaban atas ketertarikan saya, walaupun lagi-lagi bukan horor yang saya tunggu. Namun melihat nama Banjong Pisunthanakun (Alone, Shutter, 4bia, Phobia 2) dalam film "Pee Mak" dengan genre horor-komedinya justru malah membuat saya semakin penasaran

Mak (Mario Maurer) dan Nak (Davika Hoorne) adalah pasangan suami-istri yang terpaksa harus berpisah karena Mak harus ikut berangkat berperang. Padahal, saat itu Nak sedang hamil. Disaat itulah hal yang tak terduga terjadi. Nak meninggal saat masih menunggu kepulangan dari Mak. Di saat Mak berjuang di medan peperangan, Nak menghembuskan nafas terakhirnya. Namun, saat Mak pulang ke rumah dengan ke-4 temannya, ia mendapati istri dan anaknya ada disana. ternyata Nak belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya telah meninggal dan masih ingin terus bersama dengan suaminya.

Pada saat Mak dan teman - temannya belanja di pasar, orang - orang di desa menghindari interaksi dengan Mak dan yang temannya. Mereka terlihat sangat takut dan segera menjauhkan diri dari Mak. Namun, diantara orang - orang itu ada seorang penjual yang bertanya-tanya soal apa yang terjadi. Ini dikarenakan penjual tersebut sedang dalam keadaan mabuk.

Penjual itu bilang, jika Mak ingin tahu yang sebenarnya maka Mak harus melihat Nak dari tengah - tengah kedua kakinya. Dengan begitu Mak akan tahu kalau istrinya adalah hantu. Tapi perkataan dari penjual itu belum sempat selesai karena ia dihentikan oleh putranya yang mencegah dan meminta maaf atas perkataan sembarangan ibunya. Ia bilang ini terjadi karena ibunya sedang dalam keadaan mabuk.

Mereka kemudian pergi meninggalkan Mak dan yang lainnya. Namun, Mak dan teman - temannya tidak begitu menghiraukan ini kecuali salah satunya yang memang menyadari ada yang janggal dari Nak. Hingga akhirnya semua teman Mak tahu kalau Nak itu sebenarnya hantu setelah penasaran dengan yang ceritakan pedagang mabuk tadi.

Sebenarnya mereka berniat akan berkemas dan meninggalkan desa itu. Tapi mereka berubah pikiran karena tidak tega meninggalkan Mak disana. Kemudian 2 diantara mereka menyusul ke rumah Mak pada malam hari. Mereka datang untuk memberitahukan pada Mak bahwa istrinya itu sebenarnya adalah hantu. Sedangkan 2 yang lainnya dikejutkan oleh kabar kematian penjual yang membocorkan soal identitas Nak yang sebenarnya. Merekapun langsung menyusul 2 orang yang akan memberitahu soal identitas Nak tadi.

Khawatir akan kemunginan hal buruk terjadi pada kedua teman yang menyusul ke rumah Mak. Mereka berdua hampir saja memberitahu Mak soal Nak. Namun terpotong karena mereka disusul oleh 2 orang yang tahu soal kematian penjual tadi. Mereka lalu berbisik pada 2 orang yang belum tahu soal kematian penjual itu. Memahami apa yang terjadi, merekapun mengalihkan topik dengan berkata bahwa istri Mak sangat cantik. Salah satu diantara 4 teman Nak itu berkata ia takut lupa memberitahu itu makanya mereka datang dan berkata hal ini. Merekapun izin pamit untuk pulang. Tapi ini tidak jadi karena Nak mengajak mereka untuk ikut makan malam bersama. Setelah proses makan malam yang sangat menakutkan, mereka kemudian bermain tebak gaya.

Hal konyol besar terjadi saat ini. Salah satu kalimat yang harus diperagakan adalah 'Hantu pakai kaos'. Dan bodohnya, mereka terlalu larut akan kesenangan hingga lupa soal sisi mencekam yang sebenarnya sedang mereka hadapi. Orang yang memperagakan gaya menunjuk Nak yang singkat cerita tertebaklah apa maksudnya. Mereka dengan sangat bahagia dan antusias mengatakan kalau kalimat yang harus ditebak adalah 'Hantu pakai kaos'. Menyadari telah mengucapkan hal yang tidak seharusnya dibahas, mereka langsung mengalihkan topik dan kabur dari sana. Singkat cerita setelah berkunjung di pasar malam, Mak akhirnya tahu kalau Nak adalah hantu.

Kemudian Mak dan teman - temannya diserang oleh Nak. Biksu mencoba melawan Nak dengan menyiram Nak dengan air suci. Hanya saja, air suci tersebut tumpah karena Mak meronta - ronta agar tidak menyakiti Nak. Biksu mencoba tenang dan meminta salah satu diantara mereka memberikan beras suci. Namun dengan bersahajanya orang yang memegang beras suci itu tengah memberikan beras suci tersebut pada burung - burung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline