Lihat ke Halaman Asli

Martha Weda

TERVERIFIKASI

Mamanya si Ganteng

Indonesia Jadi Negara dengan Jumlah Perokok Terbesar di Dunia

Diperbarui: 1 Oktober 2023   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Shutterstock via Kompas.com) 

Beberapa waktu lalu, saya dan suami melayat ke rumah seorang kenalan. Suaminya baru saja meninggal dunia akibat sakit berkepanjangan, setelah terkena serangan stroke beberapa tahun silam. 

Bukan tanpa sebab suaminya terkena stroke. Rokok menjadi tersangka utama. Sudah menjadi pecandu rokok sejak usia muda, membuat sang suami sulit menghentikan ketagihannya. 

Bahkan ketika mulai sembuh dari serangan stroke pertama kali beberapa tahun silam, sang suami kembali pada kebiasaannya merokok, hingga kembali terserang stroke. 

Dan orang yang sudah kecanduan umumnya tidak akan mempan dinasihati siapapun serta dengan kata-kata apa pun. Ibarat sudah terjerat dalam lingkaran setan, sulit keluar dari sana. Kecuali sungguh-sungguh memiliki tekad yang kuat.

Ini adalah ketiga kalinya saya pergi melayat ke rumah kenalan yang anggota keluarganya meninggal dunia akibat rokok. 

Kali pertama terjadi beberapa tahun silam. Suami dari seorang teman meninggal dunia akibat kanker paru-paru. Perilaku merokok sangat aktif, menjadi penyebab utama.

Suaminya hanya mampu bertahan satu tahun sejak divonis kanker. Sayang sekali, padahal usianya masih sangat muda. Divonis kanker pada usia 40 tahun dan meninggal dunia setahun kemudian. Ketiga anaknya pun masih kecil-kecil.

Kali kedua, suami dari seorang teman juga meninggal dunia akibat rokok. Kejadiannya sendiri cukup tragis.

Jadi, saat serangan jantung terjadi, sang suami sedang merokok sambil menonton TV. Sang istri yang mengetahui beberapa menit kemudian segera mencari pertolongan.

Sayang, suaminya meninggal tanpa sempat mendapatkan pertolongan. Usianya pun tergolong muda, masih 45 tahun, dan anak pertama mereka baru berusia 8 tahun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline