Lihat ke Halaman Asli

Anjar Anastasia

... karena menulis adalah berbagi hidup ...

Alam yang Akan Menjaga

Diperbarui: 19 Agustus 2021   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber dan pengolahan dokpri

Jadi, ketika ibu akhirnya bulat iklas membiarkan saya kuliah dan tinggal di Bandung, beliau punya sederet pesan. Selain hati-hati dalam segala sesuatu, juga untuk jaga diri lahir batin.
Salah satunya dengan tidak lupa berdoa. Kapan pun dan dimana pun saya berada.

Suatu malam, sesaat semua kegiatan selesai dikerjakan, saya mengantuk sekali. Segera saya naik ke ranjang tempat tidur yang terbuat dari besi itu, pinggirannya ada pembatas pendek.
Sebelumnya tentu saja berdoa dulu.

Sekitar lewat jam 24, sebelum subuh, saya seperti tidak tenang tidurnya. Padahal nyenyak sebelumnya.
Karena gelisah, saya pun berdoa sejenak.
Tidak lama, saya sih merasa langsung nyenyak ya...
Cuman entah kenapa kok malah seperti dalam kondisi tetap berdoa sambil tidur.

Saat itulah saya melihat seseorang sedang sholat, membelakangi posisi saya tidur.
Saya kaget (ini entah sadar apa nggak, tapi ingat sekali).
Nggak kepikiran lihat jam berapa, tapi doa semakin kencang saya ucapkan.

Tapi, perempuan yang sholat dengan mukena putih cemerlang itu tetap meneruskan sholatnya.
Karena takut, saya ambil rosario yang selalu ada di bawah bantal. Lalu mengacung-acungkan rosario itu ke hadapannya.
Meski tidak ada reaksi selain tetap sholat dan setelahnya berdoa, saya nggak berani untuk melihat, yang sedang sholat di bawah ranjang saya ini siapa?

Hingga saya merasa kelelahan lalu mendekapkan rosario itu di dada sambil terus mendaraskan doa.
Tidak peduli yang tadi saya lihat itu masih ada apa nggak.

Paginya saya terbangun melihat guling sudah jatuh di bawah.
Padahal kan ada pembatasnya? Apa saya yang buang atau sesuatu terjadi sangat heboh sehingga menjadikan guling itu terjatuh?

Saat bertemu, saya cerita ke bapak tentang mimpi aneh itu.
Reaksi bapak datar saja. Malah senyum-senyum.
"Ndak apa-apa... Itu mbahmu... Mbah putri yang belum sempat bertemu kamu karena sebelum kamu lahir, beliau meninggal duluan. Beliau senang karena kamu kembali ke Jawa dan akan menjagamu..."

Antara senang dan merasa aneh juga sih...
Bapak saya termasuk dukun apa ya hihi

Apa pun itu, saya bersyukur banget selama "kembali ke Jawa, tanah kelahiran bapak dan ibu" ini, memang selalu merasa ada yang menjaga.
Bahkan dalam kondisi terpuruk dan merasa sendirian sekali pun, seperti ada yang selalu menemani dan menjaga termasuk mengingatkan kalau mulai meleng,
#katanjar #anj2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline