Di era digital yang semakin cepat berubah, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini menjadi "teman baru" bagi masyarakat perkotaan, pekerja kreatif, pelajar, hingga pelaku bisnis. Kehadiran AI dianggap mampu memangkas waktu, mempermudah pekerjaan, dan meningkatkan produktivitas. Namun, di balik euforia itu, muncul persoalan baru: biaya langganan. Harga berlangganan AI di Indonesia bervariasi, mulai dari Rp 37 ribu per bulan hingga mencapai Rp 3,8 juta per bulan, tergantung fitur, kapasitas, dan penyedia layanan. Pertanyaannya: apakah AI benar-benar solusi produktivitas, atau justru beban baru bagi dompet digital masyarakat?
Ledakan Popularitas AI di Indonesia
Tidak bisa dimungkiri, AI generatif seperti ChatGPT, Gemini, Copilot, hingga Claude telah mengubah cara orang bekerja. Mahasiswa kini terbantu membuat esai dan meringkas literatur. Pekerja kantoran mengandalkan AI untuk menulis laporan dan menyusun presentasi. Desainer menggunakan generator gambar berbasis AI untuk ide visual. Bahkan, pelaku UMKM mulai memanfaatkan AI dalam membuat katalog produk, promosi digital, dan analisis pasar.
Fenomena ini sejalan dengan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mencatat lebih dari 221 juta pengguna internet di Indonesia pada 2023, meningkat dari tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, penetrasi aplikasi berbasis AI semakin terasa dalam aktivitas sehari-hari. Di media sosial, tren penggunaan AI untuk kebutuhan hiburan---seperti membuat meme, avatar, atau cover lagu---juga terus meningkat.
Euforia ini kemudian melahirkan pertanyaan: apakah masyarakat siap membayar harga berlangganan yang tidak murah, hanya demi akses lebih cepat dan fitur lebih canggih?
Rentang Harga Langganan: Dari Puluhan Ribu hingga Jutaan Rupiah
Jika menilik pasar Indonesia, harga langganan AI sangat bervariasi. Beberapa layanan populer menawarkan paket berikut:
ChatGPT Plus (OpenAI) -- sekitar Rp 299 ribu per bulan, dengan akses GPT-4 dan kecepatan respons lebih tinggi.
Microsoft Copilot Pro -- berkisar Rp 370 ribu per bulan, terintegrasi dengan Microsoft 365 untuk Word, Excel, dan PowerPoint.
Google Gemini Advanced -- sekitar Rp 300 ribu per bulan, dengan kapasitas reasoning dan integrasi ekosistem Google.