Kepadamu dalam cermin bisu
Pesanku tak akan sampai pada tiap syaraf yang kaku
Pesanku pasti hanya bagai angin lalu
Pesanku bukan yang utama bagimu
Pesanku hanya gulma dalam kotak surat usangmu
Pesanku jatuh bersama gugurnya daun-daun kehidupan semu
Penolakanmu lebih tajam dari sembilu
Aku telah kehilangan malam, aku kehilangan pagi, aku kehilangan siang, bahkan senjapun tak mampu kuraih.
Takkan kukirim lagi pesan padamu, tak ada tinta emas seperti kau mau
Biar pesan yang kutulis dengan tinta darah segar menumpuk dalam laci-laci kesunyian
Terima kasih atas robeknya hati ini
Terassepi, 11 Juli 2019
swarnahati