Lihat ke Halaman Asli

Jalusaja

penggiat lingkungan

Investasi Kambing

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian orang atau pakar ekonomi.. Investasi yang bagus selalu di identikkan dengan emas atau tanah. Ini terbukti dari emas dan tanah menjadi variabel dalam setiap perhitungan ekonomi global. Seperti IHSG emas selalu masuk dalam daftar perhitungan. Memang kedua item tersebut yaitu emas dan tanah harganya selalu bisa di atas inflasi. Setiap tahun nilai nominalnya selalu naik.. Apakah iya? Jika kita mau berfikir sehat investasi tidaklah harus emas dan tanah.. Selain itu kedua benda ini bukanlah investasi yang produktif. Emas dan tanah hanyalah benda mati yang seandainya di jual kembali maka nilai kenaikannya akan setara dengan nilai inflasi. Atau dengan kata lain berbanding lurus (seandanya harga emas atau tanah mahal maka harga kebutuhan yang lain juga mahal, jadi seandainya kita untung banyak dari menjual emas atau tanah maka sebenarnya di luar harga kebutuhan juga sudah tinggi alias wajar.) Investasi non produktif ini memiliki kelemahan yaitu pertama WAKTU..  Selama menunggu waktu tersebut harga emas atau tanah yang sekarang tidak mungkin bisa dibelikan emas atau tanah menjadi dua kali lipatnya ( nilainya tetap) Misal: kita punya emas 10 gram tahun 2010 harga 4000.000 5 tahun kemudian dijual sebab harga emas naik menjadi 6000.000 maka selama waktu 5 tahun tersebut kita untung 2000.000. Ini nampak untung tapi rugi sebab harga pokok+keuntungan tidak bisa dibelikan emas yang lebih banyak dari 10 gram atau bahkan 2 kali lipatnya.. Kenapa? Sebab harga emas sekarang 10 gram 6000.000. Sebenarnya nilainya tetap hanya beda nominal.

Tanah juga demikian.. Harga lama tanah 2000 meter 100.000.000 5 tahun kemudian jadi 1 Milyar. Kita untung 800 juta. Tapi berapa harga tanah 2000 sekarang? 1 milyar ( tetap ) Dan kedua tidak setiap orang punya modal banyak untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk beli emas atau tanah.. Mari kita coba melirik invetasi yang jarang orang minati.. Investasi ternak.. Ternak kambing.. Kenapa?

  • Modal kecil hampir semua orang seandainya punya niat maka bisa memulai ternak kambing walau hanya 1 ekor.. Biasanya anggaran pulsa atau rokok lebih banyak daripada harga kambing..?
  • Waktu nya pendek dan bisa langsung di nikmati hasilnya ( 1 minggu-3 bulan jual) + kotoran dan kencingnya..
  • Resiko kecil
  • Mudah dipanen ( menjual emas dan tanah tidak semudah membalik telapak tangan)
  • Keuntungan besar dan lebih pasti ( semua orang butuh)
  • Kambing atau domba adalah makhluk hidup yang produktif, bisa bertambah banyak dan bertambah besar. Semakin berat semakin mahal beda dengan emas dan tanah yang tidak bisa menggandakan diri.

Mari kita berhitung bersama keuntungan investasi kambing ini: Sebagai contoh: Sentrat Pk 19%, 1 bulan = 10 kg 50.000 3 bulan = 30  kg 150.000 Bibit 6 - 10 bln bobot 18 kg       700.000 Dipelihara 3 bln Bobot 18 + 30 = 48 kg Harga @ 40.000/kg x 48    =    1.920.000 Keuntungan Harga jual setelah 3 bln         1.920.000 Beli bibit 700.000 X 2 ekor      1.400.000 Konsentrat  (90 hr)                      150.000 Sisa hasil jual/ gaji 370.000 + kotoran Kencing BAGAIMANA SEANDAINYA KITA PUNYA XXX KAMBING? Emas dan perak bukan alat penambah kekayaan tapi alat penyimpan kekayaan yang baik. JALU RAHADI Penggiat pertanian dan peternakan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline