Saya memilih topik ini karena, saya melihat di sekitar lingkungan sekolah maupun rumah saya banyak remaja berumur sekitar 13-15 tahun tetjebak dalam pergaulan bebas LGBTQ+ ini. Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak remaja yang tanpa sadar terjebak dalam LGBTQ+, seperti: suka sesama jenis dan merasakan gender yang berbeda dalam dirinya.
LGBTQ+ adalah sebutan untuk untuk orang yang suka sesama jenis dan ingin menjadi gender yang bukan miliknya, LGBTQ+ adalah singkatan dari lesbian (perempuan yang menyukai sesama perempuan), gay (laki-laki yang menyukai sesama laki-laki), biseksual (seseorang yang memiliki ketertarikan emosional terhadap lebih dari satu jenis kelamin), transgender (seseorang yang identitas gendernya berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir), dan queer (individu yang identitas gendernya tidak termasuk dalam kategori heteroseksual dan cisgender). Seseorang yang terjebak dalam LGBTQ biasanya disebabkan oleh efek biologis, psikologis, atau sosial dari orientasi seksual orang tua. Dampak buruk yang akan diterima antara lain: depresi, resiko bunuh diri, resiko penyakit, diskriminasi, dan pernikahan 'kamuflase'.
anda memiliki teman/keluarga yang terjebak dalam LGBTQ+, sebaiknya segera beritahu bahwa itu tidak baik dan tidak normal di negara indonesia Ini karena tidak sesuai dengan nilai agama, budaya, dan norma sosial. Pesan untuk Seseorang LGBTQ+ diluar sana: jadilah diri sendiri, terima diri sendiri, jangan takut mengekspresikan diri, tetap kuat dan percaya diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI