Lihat ke Halaman Asli

Bayu Osborne

π—–π—Όπ—»π˜π—²π—»π˜ π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ

Kolaborasi Menjadi Kunci Sukses Manoj Punjabi Sebagai Produser Film

Diperbarui: 30 November 2022 Β  10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Design By Osborne

CEO MD Entertainment Manoj Punjabi kini mengungkapkan kunci sukses dalam mengembangkan perfilman di Indonesia yang membawa ia menjadi raja film di Indonesia.

MD Entertainment sendiri emrupakan salah satu produksi film terbesar yang ada di Indonesia dengan grup EMTEK. Ia menyebutkan bahwa marketing bukan salah satu alasan untuk menaikan perfilman di Indonesia.

"Kalian lihatkan MD selalu kebanyakan film sukses itu kalau tidak dari buku atau cerita viral yang ada di media sosial. Selalu ada source-nya, bagi saya, itu cermin dan itu penting," ujar Manoj

Seperti yang diketahui, salah satu film yang menajdi sorotan masyarakat di Indonesia akhir-akhir ini adalah film bergenre horor dengan judul KKN Desa Penari. Film ini berhasil menyita 9 juta mata penonton untuk menyaksikan cerita tersebut.

"Kami disini nggak main gimmick-gimmick seperti itu. Saya kira SimpleMan juga tidak akan terpikir cerita ini akan dijadikan sebuah film layer lebar," tegas Manoj

Produser Film yang memiliki keturunan dari India ini menegaskan bahwa MD Entertainment dibuatnya dengan mengedepankan kolaborasi antar para sineas perfilman. Bahkan ia sangat percaya akan ada kerjasama yang sangat baik dengan rumah produksi lain.

"Brand saya sesuaikan dengan visi misi kita, disini kita akan terus membuka jalan kolaborasi Bersama dengan rumah produksi lainnya. Jadi kami join hands," jelasnya.

Manoj sendiri memang sudah sangat lama berkecimpung dalam bisnis ini selama 27 tahun dan telah menjadi CEO MD Entertainment selama 20 tahun terakhir. Ia pun memberikan nasihat bahwa dengan semakin lama seseorang bertahan di industri, semakin banyak tanggung jawab yang menyertainya.

"Siapapun yang membuat karya baik itu dari generasi muda maupun tua, perlu mempertimbangkan perspektif generasi masa kini," tutupnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline