Lihat ke Halaman Asli

Mengatasi Sempitnya Lahan di Jakarta Untuk Menanam Pohon

Diperbarui: 4 April 2017   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1368071727161691910

Jakarta merupakan kota dengan tingkat polusi paling tinggi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kerusakan diberbagai aspek lingkungan. Seperti polusi udara yang semakin memburuk dari hari ke hari. Hal ini disebabkan meningkatnya volume kendaraan yang lalu lalang di kawasan ibu kota ini. Polusi udara ini juga dapat mengakibatkan masalah kesehatan bagi para penduduk Jakarta. Contoh penyakitnya antara lain infeksi pernafasan, asma bahkan kanker paru-paru. Selain masalah kesehatan, polusi udara ini juga dapat menyebabkan meningkatnya efek rumah kaca yang dapat meyebabkan menaiknya suhu permukan bumi akibat panas matahari yang tidak bisa dipantulkan kembali ke atmosfer karena terperangkap oleh gas CO2 yang berada di atmosfer, sehingga panas matahari ini kembali ke permukaan bumi. Untuk mengatasi efek rumah kaca ini kita sudah sering mendengar/melihat ajakan untuk ikut menanam banyak pohon agar dapat mengurangi gas CO2 yang ada di udara. Namun masalah yang sering dihadapi penduduk Jakarta adalah sedikitnya tanah yang tersedia untuk menanam pohon, karena seperti yang kita ketahui di Jakarta sangat jarang sekali adanya ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk menanam pohon dan semakin banyaknya gedung-gedung pencakar langit seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga kawasan hunian tempat tinggal yang semakin menjamur di wilayah ibukota ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sempitnya lahan terbuka hijau ini ada beberapa cara , diantaranya adalah: 1. Membuat Vertical Garden (Vega) Salah satu cara menanam tanaman dalam jumlah yang cukup, walaupun ruang yang ada sangat terbatas adalah dengan membuat Vertical Garden (Vega). Vega adalah sebuah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan semua elemen taman lainnya diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak. Dengan konsep ini, ruang tanam bisa menjadi jauh lebih besar dibanding taman konvensional sehingga bisa menambah ruang hijau secara signifikan. Vega dapat diaplikasikan di berbagai bangunan( indoor/outdoor), pagar, serta dinding pembatas lainnya sehingga lebih terlihat indah dan alami bahkan dapat menyerupai lukisan. 2. Membuat Green Roof Sejak awal konsep Green Roof sudah diterapkan untuk mengatasi keterbatasan lahan hijau yang semakin langka karena keterbatasan ruang. Green Roof merupakan atap sebuah bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditanami berbagai macam tanaman. Dahulu sistem Green Roof sudah diterapkan pada abad ke 7 di babylon yang lebih dikenal dengan taman gantung babylon dari Raja Nebuchadnezzar II untuk istrinya yang berasal dari kawasan hijau. Namun saat ini sistem green roof tidak hanya difungsikan sebagai tanaman yang memiliki nilai estetika tetapi juga dapat untuk memberikan kontibusi untuk mengurangi dampak global warming.

136807179727169423




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline