Lihat ke Halaman Asli

Asal-usul Orang Jawa Versi Padmosoekotjo dan Wikipedia

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Asal-usul Orang Jawa versi Padmosoekotjo ini saya ambil dari Buku "Misteri Syekh Siti Jenar Peran Wali Songo dalam Mengislamkan Tanah Jawa" karya Prof. Hasanu Simon.

Adam, beristeri Siti Hawa, antara lain berputra Nabi Sis. Nabi Sis beristeri Dewi Mulat, antara lain berputra Sayid Anwas dan Sayid Anwar.

Sayid Anwar tidak mengakui agama Nabi Adam dan Nabi Sis, sehingga disuruh pergi. Sayid Anwar ingin menciptakan sariat sendiri. Sayid Anwar pergi ke Timur, akhirnya tiba di tanah Dewani lalu bertemu dengan raja Jin bernama Prabu Nurradi. Sayid Anwar diambil menantu oleh Prabu Nurradi, kemudian diangkat menjadi raja memimpin para jin bergelar Prabu Nurcahya. Setelah Prabu Nurcahya menjadi raja, wilayahnya lalu disebut tanah Jawa.

Menurut  archive.kaskus.co.id, Syaikh Anwas menurunkan para nabi selanjutnya dan Syaikh Anwar mempunyai putra ghaib bernama Sang Hyang Wenang. Sang Hyang Wenang berputra Sang hyang Tunggal. Sang Hyang Tunggal mempunyai keturunan dalam bentuk telur. Kulit telurnya berubah menjadi Bathara Antaga (Togog), putih telurnya menjadi Bathara Ismaya (Ki Lurah Semar Bodronoyo) dan kuning telurnya menjadi Bathara Manikmaya (Bathara Guru). Namun Bathara Ismaya-lah yang menurunkan para Pandawa dan seterusnya.

Padahal menurut Padmosoekojo, Bathara Manikmaya-lah yang menurunkan Pandawa dan seterusnya seperti silsilah di bawah ini.

Selanjutnya silsilah Prabu Nurcahya, yang selalu nikah dengan putri jin, adalah sebagai berikut:

Prabu Nurcahya (1)

Menurut nabisys.wordpress.com setelah menjadi raja diantara bangsa jin di pulau Malwadewa, Sayid Anwar menggelarkan dirinya sebagai Sang Hyang Nurcahya (perpaduan cahaya). Selanjutnya Putri Prabu Nurhadi (Nurradi) yang bernama Dewi Nurrini (Dewi Mahamuni) diserahkan dan dijadikan permaisuri Sang Hyang Nurcahya. Sang Hyang Nurcahya mendapatkan keturunan dari Dewi Nurrini (Dewi Mahamuni) berwujud Asrar (rahsa daya hidup, plasma, tan wujud) yang bercahaya sangat terang benderang menyilaukan dan menerangi kegelapan. Asrar (tan wujud) itu kemudian disiram dengan air kehidupan menjadi wujud. Oleh Sang Hyang Nurcahya diberi nama Sang Hyang Nurrasa.

Prabu Nurcahya, berputra Sang Hyang Nurrasa (2), berputra Sang Hyang Wenang (3)

Menurut nabisys.wordpress.com Serat Paramayoga merupakan karya sastra berbahasa Jawa karya pujangga Ranggawarsita yang isinya merupakan perpaduan unsur Islam, Hindu, dan Jawa asli. Tokoh Sang Hyang Wenang misalnya, disebut sebagai leluhur dewa-dewa Mahabharata sekaligus keturunan dari Nabi Adam. Sang Hyang Wenang merupakan putra Sang Hyang Nurrasa, putra Sang Hyang Nurcahya, putra Nabi Sis, putra Nabi Adam. Ia memiliki seorang kakak bernama Sanghyang Darmajaka dan seorang adik bernama Sanghyang Pramanawisesa. Setelah dewasa, Sang Hyang Wenang mewarisi takhta Kahyangan Pulau Dewa dari ayahnya. Kahyangan ini konon sekarang terletak di negara Maladewa, di sebelah barat India. Sang Hyang Wenang dipuja bagaikan Tuhan oleh para penduduk Pulau Dewa yang saat itu kebanyakan dari bangsa jin.

Sang Hyang Wenang beristeri Dewi Saoti, berputra Sang Hyang Tunggal (4) beristeri Dewi Rekothowati, berputra Bathara Manik (Sang Hyang Guru) dan Bathara Maya (Semar).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline